by

Tim SM KGLTL Sumut Cari Keberadaan Buaya di Langkat

KOPI, Langkat – Keresahan masyarakat di Tanjung Pura, khususnya para nelayan di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, atas munculnya binatang Reptil, berupa beberapa ekor buaya liar dilokasi perairan sungai, tepatnya di Desa Pulau Banyak, dan perairan sungai Marga Silima Desa Sangga Lima Kecamatan Gebang, Langkat, mendadak menjadi heboh.

Informasi dirangkum pewarta-indonesia.com, Kamis (3/12/2020) menyebutkan, untuk menyahuti keresahan warga dan rasa ke kwatiran warga, pihak Suaka Margasatwa Karang Gading Langkat Timur Laut (SM-KGLTL) Sumatera menurunkan tim pencairan buaya. Pencarian atas binatang Reptil ini, sudah mulai dilakukan pada Rabu (2/12/2020) sejak adanya laporan warga yang diterima pihak Kepala Seksi Wilayah II BKSD Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut.

“Kita telah menurunkan tim untuk mencari buaya yang dilaporkan warga. Pencarian sudah mulai dilakukan kemarin hingga saat ini,” ungkapnya Herbert Aritonang, selaku kepala Seksi Wialayah II BBKSD Stabat, Langkat.

Dikatakan Herbert Aritonang, berdasarkan keterangan saksi warga, lokasi penampakan satwa tersebut berada sungai dengan pengaruh pasang surut air laut selebar 50 meter di Area Penggunaan Lain (APL) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) berjarak 10 meter kiri dan kanan sungai, yang terdapat tegakan pepohonan nipah, dan perkebunan sawit milik PT. Rapala. 

“Tim kita telah melakukan peninjuan kelokasi pada pukul 19.30 WIB dan melakukan koordinasi di rumah Kades Pulau Banyak, dan selanjutnya mencari informasi dengan saksi masyarakat Pulau Banyak. Kemudian sekitar pukul 20.15 WIB, tim kami menuju lokasi keberadaan buaya bersama 10 orang saksi dan kades Pulau Buaya,” bebernya Herbert Aritonang, sembari menceritakan kalau pihaknya telah menerima informasi dari masyarakat, bahwa mereka mengatakan, telah melihat sekitar 3 ekor buaya (berdasarkan ukuran tubuh satwa) sejak hari Sabtu 31 Oktober 2020.

Selanjutnya, masyarakat juga ada melihat lagi 1 ekor buaya pada pagi Rabu (2/12/2020). “Sampai saat ini masyarakat khawatir beraktifitas disekitar lokasi, karena lokasi tersebut merupakan tempat masyarakat menangkap udang dan kepiting. Informasi masyarakat, satwa bergerak ke arah pemukiman warga. Kami sudah koordinasi dengan Camat Tanjungpura, dan beliau membenarkan informasi tefsebut,” sebutnya Kepala Seksi Wilayah II BBKSD Stabat, Kabupaten Langkat, Herbert Aritonang.

Terkait apa upaya yang akan dilakukan pihak Seksi Wilayah II BBKSD Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut, Herbert Aritonang mengatakan, akan melakukan pemasangan plank peringatan. Kemudian melakukan himbauan untuk masyarakat tidak beraktifitas disekitar lokasi. Apabila harus beraktifitas juga, masyarakat tidak boleh sendiri, sebut Herbert Aritonang.

Dikatakannya lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak intansi dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah 1 Stabat, sebagai pemangku kawasan, dikarenakan dilokasi keberadaan hewan buaya masuk areal kawasan mereka. Herbert Aritonang juga mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak PT. Rapala untuk penanganan bersama. Dan apabila memungkinkan akan dilakukan Rescue. Pilihan ini juga cukup sulit apalagi keberadaan buaya memang sekitar habitatnya dengan lebar sungai 50 meter, sebutnya, seraya mengatakan pihak timnya juga masih melakukan penanganan dilapangan untuk rencana tindak lanjut berikutnya. (reza fahlevi)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA