KOPI, Johannesburg – Presiden Afrika Selatan, yang juga menjabat sebagai Presiden Uni Afrika (AU) saat ini, Cyril Ramaphosa, pada Minggu (6/12/2020) di Johannesburg, menyatakan menolak mengakui keberadaan separatis Polisario. Ia menegaskan kembali tentang Keputusan 693 KTT Afrika yang diadakan pada Juli 2018 di Nouakchott, Mauritania.
Keputusan 693 menegaskan pentingnya resolusi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai kerangka kerja untuk mencari solusi bagi konflik regional yang terkait masalah Sahara Maroko. Ia juga menyitir mekanisme Troika dalam rangka mendukung upaya PBB untuk penyelesaian sengketa ini.
Ramaphosa, yang berbicara di akhir Sesi Luar Biasa Uni Afrika ke-14 tentang Gencatan Senjata, menggarisbawahi tentang banyaknya tekanan terhadap Maroko, bahwa amandemen Keputusan 693 yang diusulkan pada KTT ini menetapkan pentingnya keputusan tersebut.
Pernyataan kepala negara Afrika Selatan itu menunjukkan keberhasilan Maroko dalam menghadapi berbagai upaya licik dan manuver dari musuh-musuhnya yang selalu mengganggu keutuhan teritorial Kerajaan Maroko, yang selama sibuk menabur perpecahan di wilayah tersebut. (PERSISMA/Red)
Comment