by

Mati Syahid Membela Rizieq Shihab

KOPI, Surabaya – Sebuah video pengajian Rizieq Shihab entah kapan dan di mana membuat saya kaget dan melongo. Dalam ceramahnya dia menyatakan bahwa pengikutnya yang membela dirinya sampai mati termasuk mati syahid dan balasannya sorga.

Bukan hanya itu, ia juga mengatakan bahwa orang yang mati syahid karena membelanya tersebut nantinya di sorga dapat mengajak 70 orang untuk ikut masuk sorga bersamanya. Jadi semua orang tua, saudara, teman-teman, siapa saja yang ia inginkan sebanyak 70 orang akan bisa ia ajak masuk sorga atas privilege kesyahidan membela dirinya tersebut.

Jadi semestinya orang tua yang anaknya mati karena membela dirinya itu gembira jika anaknya mati syahid. Toh tiket ke sorga sudah di tangan.

Ya, Allah sudah semakin ngaconya Rizieq Shihab ini sampai begitu tega dan beraninya dia membuat-buat ajaran agama untuk menipu para pemuda jamaahnya dan orang tuanya agar mau mati membela dirinya. Itu jelas ajaran sesat…! Jangankan mereka yang mati membelanya, Rizieq Shihabnya sendiri belum tentu juga masuk sorga.

Jangankan Rizieq Shihab, bahkan para nabi sekali pun yang sudah jelas-jelas punya kapling sorga kelak tidak bisa mengajak-ajak keluarganya untuk masuk sorga. Jangankan masuk sorga, sedangkan membuat keluarganya untuk beriman saja para nabi tidak bisa karena soal keimanan itu adalah hak sepenuhnya dari Tuhan. Apalagi soal masuk sorga.

Rasulullah SAW sendiri tidak bisa mengajak kedua orang tua dan pamannya yang sangat dicintainya, Abu Muthalib, untuk masuk sorga kelak. Nabi Nuh bahkan mendapat kecaman dari Tuhan ketika ia meminta agar anaknya diselamatkan dari banjir.

Lha wong Nabi Nuh saja tidak bisa menyelamatkan anaknya dari banjir ketika di dunia. Ini nabi lho….! Lha kok ini ada ajaran sesat yang mengatakan orang yang mati syahid karena membela dirinya akan bisa menunjuk dan mengajak 70 orang yang bisa masuk sorga bersamanya.

Saya sungguh prihatin bahwa orang yang begitu dipuja-puja oleh sebagian umat Islam Indonesia, bahkan disebut sebagai Imam Besar, bisa dengan mudahnya membuat ajaran sesat semacam ini tanpa mendapat teguran dari sesama pemuka agama dan ulama. Lalu bagaimana pertanggungjawaban mereka sebagai ulama kelak jika mendiamkan kemungkaran dan kejahilan semacam ini?

Video terkait dapat dilihat di sini: https://www.facebook.com/titoagrra1973/videos/1490663557802332

Surabaya, 9 Desember 2020

Satria Dharma

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA