KOPI, Jakarta – Banyak sekali pengguna Telkomsel, Indosat, XL, Axis, Tri, Smartfren yang bertanya-tanya apakah bisa Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama? Jumlah kuota belajar yang banyak justru membuat kuota tersebut jarang terpakai, kalaupun terpakai, itu tidak semua, maka dari itu agar kuota belajar bisa terpakai, salah satu solusinya yaitu dengan mengubah kuota belajar menjadi kuota utama.
Contohnya untuk kuota edukasi Indosat, harga kuotanya 5 Ribu dengan total kuota belajar yang didapatkan 30 GB untuk 30 hari, untuk kebutuhan belajar online, sepertinya 30 GB sudah terlalu berlebihan, karena yang terpakai paling tidak sampai 20 GB. Bahkan, mayoritas justru tidak terpakai . Jadi tidak heran jika pengguna ingin agar kuota belajar menjadi kuota internet utama yang nantinya bisa untuk internetan semua aplikasi.
Apa itu Kuota Belajar?
Kuota belajar adalah kuota internet khusus yang diberikan untuk pengguna mengakses aplikasi-aplikasi pembelajaran online, mulai dari Google Classroom, Ruang Guru, Sekolahmu, dan berbagai platform belajar online lainnya, tiap operator beda daftar aplikasi untuk yang bisa digunakan dengan kuota belajar.
Sementara kuota utama adalah kuota internet reguler, bisa juga disebut kuota flash atau kuota umum yang fungsinya bisa untuk akses internet di semua aplikasi, alias tidak ada pembagian kuota.
Kuota utama bisa untuk akses Youtube, Instagram, Facebook, Browsing di Google, TikTok, dan masih banyak lagi. Intinya semua aplikasi di smartphone yang membutuhkan koneksi internet, bisa diakses jika ada kuota utama.
Mengubah Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Aman?
Sebenarnya, cara mengubah kuota seperti ini bukan hal asing, dulu ada juga kuota yang booming banget yang namanya kuota “videomax” punya Telkomsel, dimana kuota tersebut banyak sekali dikritik karena penggunaanya yang hanya bisa untuk streaming seperti Drakor, padahal tidak semua pengguna suka Drakor, dan paket tersebut hampir ada di semua paket internet Telkomsel.
Jadi misal kita beli kuota 10 GB, ada didalamnya alokasi kuota videomax sebesar misal 4 GB, tentu untuk yang tidak suka nonton film, bakal sangat dirugikan karena ujung-ujungnya tidak terpakai, waktu itu bertebaranlah trik mengubah kuota tersebut menjadi kuota utama, jamannya aplikasi Anonytun Pro populer banget.
Bukan cuma itu saja, masih banyak lagi jenis kuota yang penggunanya berusaha keras mengubahnya menjadi kuota utama.
Nah di tahun ini kembali terjadi, yaitu fenomena kuota belajar, jadi kalau ditanya apakah aman jika kita menerapkan cara agar kuota belajar menjadi kuota utama? Aman-aman saja, karena dari dulu sudah ada cara semacam itu, jadi bukan hal yang baru.
Kuota Belajar Menjadi Kuota Utama Telkomsel, Indosat, Axis, XL
Nah! bagi yang ingin mencoba untuk bisa mengubah kuota belajar baik itu kuota belajar kemendikbud maupun kuota belajar yang dibeli sendiri ke provider, bisa mulai coba sekarang.
Yuk Cek Tutorialnya di postingan Admin Sebelumnya=> Cara Mengubah Kuota Belajar (All Operator).
Memang perlu banget kalau menurut saya pribadi, karena kalau tidak diubah menjadi kuota internet utama, kuota hanya akan menumpuk. Di Forum atau grup-grup facebook saja banyak yang resah karena sisa kuota belajar terlalu banyak yang tidak terpakai, contoh saja XL, kalau kita dapat bantuan kuota belajar kemendikbud yang 50 GB itu, XL juga menawarkan kuota 55 GB lagi gratis, jadi total kuotanya 105 GB Lebih!
Dengan kuota sebanyak itu, sudah pasti tidak akan digunakan semua, jadi sayang banget padahal masa aktifnya hanya 1 bulan, jadi memang harus cepat digunakan sebelum kuota hangus dan sama sekali tidak digunakan.
Demikianlah informasi dari Pewarta-Indonesia.com kali ini untuk info seputar kuota belajar menjadi kuota utama, semoga informasi diatas bisa membantu untuk anda yang merupakan pengguna Kuota belajar baik dari kartu Telkomsel, Indosat, dan lain sebagainya.
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment