by

Memasuki 5 Hari Pencaharian, Jasad M.Johan Warga Tanjung Pura Belum Ditemukan

KOPI, Langkat – Korban kecelakaan laut (Laka laut) M.Johan warga Dusun VI Pangkalan Biduk Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, hingga saat ini belum ditemukan, dalam pencaharian yang ke 5 harinya.

Informasi dihimpun pewarta-indonesia, Senin (9/11/2020) menyebut, pencaharian terhadap jasad M.Johan terus dilakukan para nelayan. 

Menurut Akub, selaku juragan/pemilik (toke) dari sampan jaring gembung yang menjadi korban Laka laut tersebut mengatakan, bahwa pencarian terus dilakukan. “Kita saat ini bersama para nelayan terus melakukan pencarian jasad M.Johan. Pencarian jasad korban juga dilakukan para nelayan didesa lainnya, termasuk dari Tim Sar, Sat Pol Airud, dan Kamla,” ungkap Akub.

Hal senada juga dikatakan Kasat Pol Airud Polres Langkat IPTU Heru Ediyanto S.H. Ia mengatakan, jasad M.Johan belum ditemukan. “Pencaharian jasad M.Johan terus dilakukan. Tindak lanjutnya, kita tetap upayakan Tim Sar, dan bersama para nelayan di wilayah hukum Langkat mencari terus. Kami saling berbagi informasi dilapangan terkait pencaharian jasad korban yang belum ditemukan.

Menurut Asfan alias Asfan Om, sebelumnya menceritakan, kalau pada malam itu, Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 20.00 WIB, sebelum menarik jaring, mereka melihat kapal pukat teri menuju kearah sampan nelayan. Selanjutnya merekapun memberi kode dengan lampu baterai dan senter, yang ber isyaratkan keberdaan mereka. Namun lagi-lagi tekong (supir kapal) tidak melihat, selanjutnya terjadi tubrukan/tabrakan, yang menyebabkan sampan mereka digilas oleh kapal pukat teri/kapal KM.Deli Jaya, dengan No.Selar : GT.105 No.1564/PPa, dari Gabion Belawan yang sebelumnya diberitakan. 

“Waktu itu saya tidak taulagi yang terjadi, namun saya hanya bisa menyebut nama tuhan “Allahu akbar” beberapa kali, sebut Asfan Om, yang mengakui dirinya dan temanlainnya kemudian berada terbenam di air dibawah pukat teri,” sebut Asfan Om, seraya mengatakan, kalau temanya yang meninggal dikarenakan terkena kipas kapal pukat teri. 

Dikatakannya lagi, bahwa seorang temanya sampai saat ini belum diketahui keberdaanya, dan masih dalam pencarian para nelayan dan Tim Sar, Satpol Airud dan Kamla. Asfan juga menceritakan keselamatanya mereka ditolong oleh awak pukat teri. 

Setelah terjadi tubrukan, kapal pukat teri berbalik arah dan menolong kami, dengan cara melemparkan beberapa tali kapal kearah kami. Dan selanjutnya kami ditarik dan dinaikkan keatas pukat teri. 

“Teman saya almahum Aspan ditemukan mengapung dengan kondisi luka dan lengan terkulai putus akibat hantaman kipas kapal pukat teri,” ungkapnya Asfan Om, seraya mengatakan kalau temanya yang sudah meninggal didapat mengapung pada saat itu. Almarhum memakai jaket parasut sehinga timbul/terapung, sementara temanya saya bernama M.Johan belum ditemukan hingga saat ini.(reza fahlevi)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA