by

Kopi Sambung, Harapan Petani Tingkatkan Hasil Panen

KOPI, Pagaralam – Program Sejuta Stek Kopi (kopi sambung) yang digadangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam Sumatera Selatan sejak tahun 2019 silam terus diminati masyarakat petani kopi, Program ini diharapkan akan meningkatkan penghasilan petani, khususnya kopi, menjadi dua sampai tiga kali lipat.

Awalnya, program tersebut banyak menemui kendala. Dari target sejuta stek hanya terealisasi kurang dari 25 persen, yakni sebanyak lebih kurang 240.800 pohon. Realisasi upah penyambungan standar hidup senilai Rp. 480 juta.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Pagaralam, Gunsono Mekson, SE didampingi Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Perkebunan, Diki Herlambang, S.Hut saat dibincangi diruang kerjanya, Selasa (3/11/20).

“Pada pelaksanaan Program sejuta stek kopi tahun 2019 realisasi memang sangat rendah, kurang dari 25 persen, dengan serapan dana Rp 480 juta. Hal ini dikarenakan beberapa kendala, diantaranya waktu yang pendek dan musim kemarau berkepanjangan,” jelas Gunsono.

Masih menurutnya, untuk saat ini program sejuta stek kopi Tahun Anggaran 2020, yang dimulai pada tanggal 29 September 2020 realisasi sudah mencapai lebih dari 90 persen. Artinya, lebih 900 ribu pohon kopi sudah dilakukan stek (penyambungan) dan pada tanggal 16 November 2020 nanti akan dilakukan verifikasi lapangan oleh tim verifikator yang terdiri dari Inspektorat (Auditor), PPL dan Dinas Pertanian serta didampingi oleh tim dari Polres Pagaralam. Untuk selanjutnya di Bulan Desember akan dilakukan pembayaran upah sambung dengan standar hidup mengacu pada petunjuk teknis (Juknis) penyambungan tanaman kopi.

“Untuk tahun ini kita harapkan lebih baik lagi dari sebelumnya, kesiapan kita juga lebih memadai. Hingga saat ini, program yang kita mulai sejak 29 September 2020 sudah terealisasi lebih dari 90 persen, dimana tanggal 16 November nanti akan kita lakukan verifikasi lapangan untuk menentukan stek yang tumbuh atau mati. Selanjutnya pada akhir Desember akan dilakukan pembayaran upah sambung sesuai rekomendasi tim verifikator,” imbuhnya.

Disinggung siapa saja yang berhak mendapat bantuan program ini, Gunsono menerangkan bahwa petani yang tergabung dalam kelompok tani yang terdaftar di sistem informasi penyuluh (SIMLU) yang akan diberi bantuan. Hingga saat ini sudah terdaftar sebanyak 81 kelompok tani yang sudah memenuhi kulifikasi dan tercatat dalam SIMLU Kota Pagaralam yang akan diikutkan pada program dua juta stek kopi di tahun 2021, dengan rincian satu juta stek kopi melalui dana APBD Kota Pagaralam dan satu juta stek kopi melalui dana APBD Provinsi Sumatera Selatan.

“Peminat program stek kopi yang apabila dilakukan dengan benar sesuai Juknis maka dalam jangka waktu 10 – 12 bulan akan membuahkan hasil ini, cukup banyak. Hingga saat ini sudah ada 81 kelompok yang mendaftar dan sudah memenuhi syarat, tidak menutup kemungkinan akan bertambah dan kita akan mengalokasikan untuk dua juta stek kopi ditahun 2021,” pungkas Kepala Dinas Pertanian Kota Pagaralam. (JF)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA