by

Gereja Yesus Shincheonji Adakan Doa Massal Bersama Secara Daring

KOPI, Seoul – Gereja Yesus Shincheonji, Bait Suci Kemah Kesaksian, yang dipimpin Lee Man-hee, “Shincheonji, menyelenggarakan acara doa bersama secara daring yang dipusatkan di Seoul, Korea Selatan. Doa bersama ini dilakukan untuk mendoakan pemerintah, personel medis, para pasien, para keluarga almarhum, dan masyarakat, agar pandemi Covid-19 global segera berakhir saat pemerintah sedang mengerahkan segala upaya untuk mencegah penyebaran virus.

Gereja Yesus Shincheonji menyatakan penyelenggaraan “Ibadah Doa untuk Umat Beragama Sedunia ke-3” pada tanggal 15 November 2020, mengusulkan setiap orang beriman dengan rela hati untuk berpartisipasi. Acara doa ini disiarkan langsung di saluran resmi YouTube Gereja Shincheonji Yesus pada pukul 15:00, dengan partisipasi seluruh jemaat dari dalam dan luar Korea. Siapa pun yang beragama dari seluruh dunia yang ingin Covid-19 diakhiri dapat bergabung dalam acara tersebut.

Kegiatan doa bersama itu berlangsung menjelang donasi plasma kelompok Shincheonji oleh 4.000 anggotanya yang telah pulih sepenuhnya dari Covid-19. Acara tersebut telah disiapkan atas saran dari Ketua Lee Man-hee agar berdoa untuk pengembangan vaksin yang efektif dan cepat dan untuk pandemi global segera berakhir. Acara ini sangat bermakna karena melampaui denominasi dan agama yang berbeda untuk mengambil peran dalam mengatasi krisis di tengah pandemi.

Ketua Lee mengusulkan acara doa bersama secara online dengan mengatakan, “Terlalu banyak orang yang menderita karena Covid-19, terutama mereka yang terinfeksi di gereja pada Februari lalu yang menyebabkan kesusahan bagi para anggota dan masyarakat. Kita harus secara aktif berupaya dan berdoa kepada Tuhan untuk negara, rakyat, dan untuk berakhirnya pandemi. Saya mendorong setiap orang beriman di seluruh dunia untuk juga mengumpulkan hati mereka dan berdoa agar seluruh dunia dapat keluar dari penderitaan yang disebabkan oleh wabah ini.”

Ketua Lee juga menekankan bahwa walaupun penutupan gereja sudah dicabut, namun jemaat belum boleh melakukan kegiatan ibadah dengan jumlah jemaat yang besar di gereja. “Meskipun perintah penutupan gereja dicabut, gereja tidak boleh mengadakan kebaktian atau pertemuan dengan banyak peserta untuk mencegah anggota tertular Covid-19. Kita harus mendisinfeksi dan menjaga kesehatan anggota dengan menyiapkan termometer non-kontak dan kebutuhan lainnya,” tegas Lee.

Dalam setiap kebaktian yang dilakukan secara daring sejak Februari 2020 lalu ketika Covid-19 mulai menyebar, Gereja Yesus Shincheonji menyisihkan waktu doa untuk berdoa agar pandemi segera berakhir dan untuk kesehatan dan keselamatan para pejabat kesehatan, pemerintah, petugas medis, dan pasien-pasien.

Seorang anggota Gereja Yesus Shincheonji berkata bahwa menjelang kegiatan donor plasma ini, mereka tekun berdoa. “Menjelang donasi plasma kelompok ketiga yang melibatkan 4.000 anggota yang telah pulih sepenuhnya, kami terus berdoa bersama untuk pengembangan vaksin yang cepat dan agar Covid-19 segera berakhir. Kami akan melakukan semua yang kami bisa dan bertindak secara bertanggung jawab sampai pandemi berakhir,” ujar salah satu peserta doa dan sekaligus donor plasma yang tidak ingin namanya dipublikasikan. (JEAN/Red)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA