Oleh: Syaefudin Simon, Kolumnis

KOPI, Bekasi – Banyak sekali promo obat penyembuh diabet di medsos. Aku gak tertarik karena mahal.
Lo, yang murah dan gampang dicari ada kok — yaitu daun kersem (talok, ceri), ngapain beli? Tinggal ambil 7 lembar, godog dengan dua gelas air. Jadikan satu gelas. Minum pagi dan sore. Sembuh.
Kadar gula saya pernah 360. Minum rebusan daun ceri sebulan langsung normal.
Minggu lalu teman SMA saya, Bambang, datang ke rumah menceritakan istrinya yang ngaplang-ngaplang di kasur gak bisa jalan dan banyak luka basah. Ia kena diabet parah. Saya sarankan minum godogan daun kersem.
Kemaren Bambang cerita luka basah di tubuh istrinya sudah kering. Ia sudah bisa berdiri. Mudah-mudahan segera bisa berjalan.
Temans, pohon kersem ada di mana-mana karena gampang tumbuh. Tapi saya sarankan cari pohon kersem di pekarangan, bila perlu di hutan, yang jauh dari jalan raya. Daunnya lebih bersih dan kandungan nutrisinya lebih optimum. Tapi, jika sulit, daun kersem yang tumbuh di depan rumahpun oke. Yang penting bersih, tidak kena parfum buatan Prancis.
Lebih bagus lagi selain minum godogan daun talok, makan petai. Yang terakhir, itu pengalaman saya saja. Kalau habis lalapan petai, frekwensi pipisnya jarang sekali. Itu tanda gula darah normal. Mulut bau? Kumur dengan air kopi.
Diabet adalah pintu gerbang masuk hampir semua penyakit degeneratif seperti stroke, alzhemir, gagal ginjal, lever, dan lain-lain. Makanya, kalau kena diabet segera kendalikan. Sembuh total memang sulit, tapi ia dapat kita kendalikan dengan minum daun rebusan talok, lalapan pete, sayur buncis, minum kunyit jahe, air putih (no gula atau teh hijau) dan banyak makan sayur, terutama buncis dan kacang panjang.
Jangan lupa, sediakan waktu minimal 30 menit perhari untuk olahraga. Yang usia di atas 50, cukup olah raga jalan kaki. Kalau masih bisa, olahraga arab dengan pasangan sah, lakukan minimal seminggu sekali. Itu bagus untuk kesehatan, termasuk berkontribusi mengurangi gula darah.
Oh ya, menu nasi kalau bisa diganti jagung atau sagu. Ada kok nasi jagung dan nasi sagu di toko online. Nasi itu IG-nya tinggi. Gak bagus untuk penderita diabet.
Sekian dulu, semoga bermanfaat dan sehat.
Comment