by

Data Privasi Pasien RSMH Menyebar, Pihak Keluarga Ancam Ambil Langkah Hukum

KOPI, Musi Rawas – Dzolim dan biadab! Mungkin kalimat di atas pantas disematkan kepada orang-orang yang memiliki kepentingan tertentu dengan menyebarkan foto calon Bupati Musi Rawas nomor urut 1, Hj Ratna Machmud yang sedang menjalani perawatan di RSMH Palembang.

Ruang perawatan yang seharusnya menjadi ranah privasi pasien, kini menjadi konsumsi publik, lantaran adanya foto Ratna yang diambil dari layar monitor CCTV rumah sakit kemudian disebar di media sosial yang tentu tujuannya mengarah kepada kepentingan politik.

Bocornya foto pasien di dalam ruang perawatan diduga kuat berasal dari internal RSMH Palembang karena foto yang disebar oleh akun facebook Ahmad Fadili tampak foto yang diambil dari layar monitor CCTV RS.

Hal ini tentunya menyalahi aturan rumah sakit karena tidak melindungi privasi pasien, pelakunya harus ditindak tegas termasuk akun facebook yang menyebarkannnya ke media sosial.

Menyikapi hal tersebut, Humas RSMH Palembang, Suhaimi, saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020) mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi sesuai ketentuan berlaku jika yang menyebarkan foto itu dari internal RSMH Palembang.

Dikatakan Suhaimi, terkait beredarnya foto pasien RSMH yang tersebar di media sosial, pihaknya sangat menyesalkan hingga menjadi konsumsi publik.

“Kami segera menyelidiki mengapa itu bisa beredar. Seharusnya menjadi  privasi pasein dan RS  yang tentu harus kami jaga. Apabila  foto tersebut disebarkan oleh karyawan RSMH maka yang bersangkutan  akan menerima konsekuensi sesuai ketentuan berlaku,” tegasnya.

Dia juga meminta  maaf kepada pihak keluarga atas kejadian yang tidak diharapkan itu.

Sementara itu, H SN Prana Putra Sohe salah seorang keluarga, Hj Ratna Machmud, mengecam perbuatan oknum yang menyebarkan foto bibinya tersebut.

“Ini perbuatan biadab dan jangan main-main kalau ini pun ada undang-undang yang mengatur privasi,” tegas Nanan sapaan H SN Prana Putra Sohe.

Nanan juga menyayangkan dengan berita-berita  yang beredar kemudian dipolitisir oleh beberapa orang, itu perbuatan tak bertanggungjawab.

Ingat kejadian ini bisa menimpa siapa saja. Jadi janganlah dibuat permainan politik, apalagi sampai harus mencari-cari  tahu melalui data-data medis IGD dari rumah sakit dan malah mencari foto-foto tentang pasien melalui CCTV.

“Yang berusaha mempolitisir keadaan maka nanti akan beradapan dengan kami pihak keluarga,” tegasnya lagi.

Intinya sambung Nanan, terpapar corona itu suatu hal yang biasa. Siapapun bisa terpapar. “Saya sendiri pernah terpapar walaupun Walikota, Bupati dan masyarakat umum juga bisa terpapar. Kalau dilihat riwayat terpaparnya tante saya Ratna Mahmud, itu memang diawali dengan sakit demam kemudian diambil dan cek darahnya.

Saat itu masih terdeteksi tipus tapi setelah beberapa hari beliau terus demam. Karena khawatir maka dibawalah ke Palembang dan kemudian di swab. Ternyata hasilnya positif. Sekarang sedang dirawat di RSMH Palembang. Yang paling penting saat ini adalah mensupport dan berdoa supaya beliau cepet sembuh.(*)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA