KOPI, Jakarta – Direktorat PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Gajah Mada memberikan perhatian lebih kepada ibu hamil dan menyusui yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi terhadap penularan Covid-19. Perubahan kondisi tubuh pada sistem kekebalan ibu hamil yang mempengaruhi paru-paru dan jantung menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat rentan terhadap penularan Covid-19. Begitu juga dengan Ibu menyusui yang memiliki potensi besar untuk menularkan virus kepada buah hatinya,sehingga metode menyusui menjadi perhatian,khususnya jika Ibu merupakan seorang ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau PDP (Pasien dalam Pengawasan).
Melalui program Pengabdian Teknologi Tepat Guna. Direktorat PKM Universitas Gajah Mada menerbitkan sebuah buku panduan yang bertajuk ‘Buku ASIP dan Pedoman Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Menyusui Pada Masa Pandemi Covid-19. Buku yang telah diterbitkan pada Agustus 2020 ini akan di bagikan secara cuma-cuma kepada ibu hamil dan menyusui. Tujuannya adalah agar mereka mempunyai panduan secara komprehensif terhadap penanganan kondisi di saat kehamilan dan menyusui tanpa harus mendatangi fasilitas kesehatan. Diharapkan ibu hamil dan menyusui mengetahui ukuran sebuah kondisi tertentu dan sekaligus bisa menentukan kapan sebuah kondisi darurat yang membutuhkan sebuah tindakan dari petugas medis untuk dilakukan penanganan di fasilitas kesehatan terdekat. Selebihnya, juga diberikan informasi terkait ASIP (ASI Perah) yang sangat berguna dalam kondisi pandemi, khususnya jika sang Ibu terpapar COVID-19 atau dalam kondisi tidak memungkinkan dekat dengan sang bayi.
Program ini dirancang agar ibu hamil dan menyusui dapat secara mandiri merawat diri dan bayinya sehingga dapat mengurangi bahkan mencegah kunjungan ke fasilitas-fasilitas kesehatan. Kondisi ibu hamil dan menyusui yang kerap memiliki kondisi darurat menyebabkan himbauan untuk tetap di rumah menjadi kerisauan tersendiri. Namun, pelayanan kesehatan yang memiliki ruang kesehatan terbatas sehingga layanan dilakukan secara bersamaan dalam satu tempat memiliki resiko tinggi bagi ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, diperlukan sebuah panduan bagi ibu hamil dan menyusui agar mampu menangani permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi sehingga dapat mengurangi interaksi fasilitas kesehatan.
Menurut Direktur LPM (Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat), Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. Pendistribusian buku ini merupakan bagian dari pengabdian institusi perguruan tinggi UGM kepada masyarakat, terutama pada masa pandemi. Irfan juga menyampaikan bahwa saat ini pendistribusian di lakukan di kisaran Jogjakarta sambil menunggu proses penerbitan HAKI yang selanjutnya akan diperbanyak melalui bentuk cetak dan e-book. Irfan berharap buku ini dapat diakses oleh seluruh Ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia baik ketika masa pandemi maupun tidak.
“Buku ini kami terbitkan karena melihat kondisi saat ini yang begitu riskan terhadap penularan Covid19, terutama untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Diharapkan dengan buku ini ibu hamil dan menyusui tidak lagi harus datang ke fasilitas kesehatan, namun cenderung melakukan perawatan secara mandiri. Melalui buku ini, ibu-ibu mengetahui jenis-jenis tindakan yang seharusnya rutin dilakukan dan kapan harus memerlukan bantuan petugas medis untuk melakukan tindakan,”ujar Irfan.
Dalam pendistribusiannya pihak LPM-UGM menggandeng komunitas ibu hamil dan menyusui SEKOCI (Sekolah Komplementer Cinta Ibu) yang ada di Puskesmas Depok II, Sleman, Yogyakarta. Sebagai langkah awal pendistribusiannya, kerja sama dengan komunitas yang ada di masyarakat diperlukan agar buku panduan ini dapat didistribusikan secara tepat sasaran, khususnya selama masa pandemi berlangsung. Distribusi secara offline dilakukan pada 28 Agustus 2020 yang bertempat di Puskesmas Depok II dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu undangan terbatas sebanyak 20 orang. Untuk memaksimalkan pendistribusian, pihak UGM dan komunitas SEKOCI melakukan registrasi secara online dan didistribusikan melalui jasa pengiriman, sehingga Ibu hamil dan menyusui yang berada di luar Yogyakarta juga bisa mengaksesnya.
Ratna Lestari Budiani, Ketua Pengabdian Teknologi Tepat Guna, program ini mempunyai efektifitas yang cukup baik karena langsung diberikan kepada Ibu hamil dan menyusui. Selain dapat mengedukasi Ibu terkait permasalahan hamil dan menyusui yang sering dihadapi, buku ini juga dapat menjadi pencatat ASIP (ASI Perah) bagi para Ibu, yang umumnya dicatat manual dan sangat beresiko terhadap kualitas ASIP itu sendiri. Buku ini juga memiliki catatan alergi sang anak yang didapat melalui ASI sang Ibu. Catatan ini juga akan memudahkan ketika berkonsultasi dengan bidan maupun dokter anak, jika ada permasalahan kesehatan terkait Ibu dan bayi.
“Selain sebagai buku panduan bagi ibu hamil dan menyusui, buku ini juga memiliki manfaat bagi ibu menyusui yang juga bekerja. Karena biasanya Ibu hanya mencatat manual, seringnya lupa, lalu ASIP terbuang karena kadaluwarsa. Dengan alasan tersebut, kami menyiapkan lembar rekam untuk mencatat seberapa banyak sang ibu, waktu penyimpanan dan juga catatan alergi agar kualitas ASIP yang diberikan kepada bayi tetap maksimal,” ungkap Ratna.
Program ini diharapkan pada tahun depan sudah dapat didistribusikan di seluruh Indonesia melalui tiga versi yaitu dengan versi digital e-book, cetak dan juga website, dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh Ibu dan calon Ibu di Indonesia. Untuk rekam ASIP, rencananya akan dituangkan dalam aplikasi mobile untuk pengembangan kedepannya. Pihak UGM sepakat untuk mendistribusikan secara cuma-cuma Buku Panduan ini kepada masyarakat, hal ini merupakan bagian dari bentuk pengabdian Universitas Gajah Mada kepada masyarakat khususnya para ibu dan bayi.
Comment