by

Ponpes Ar Risallah Lakukan Swab untuk Penanggulangan Penyebaran Covid-19

KOPI, Lubuklinggau – Tentang terpaparnya santri dan santriwan di Pondok Pesantren Modern Ar- Risalah, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diakui oleh pihaknya bahwa memang benar ada santrinya yang positif virus corona atau Covid-19. Saat ini sedang menjalani isolasi dirumah Sehat yang sediakan oleh pondok pesantren tersebut.

Hal itu dijelaskan Ustad Fahmi Atiq pada, saat Konferensi Pers kepada media bersama dengan petugas Pukesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau di pondok pesnatren, Senin (14/9/2020).

“Bahwa kami di Pondok Pesantren Ar-Risalah baik-baik saja dan aman-aman saja hanya perlu dijelasin secara fakta apa yang terjadi di Pondok Pesantren Ar-Risalah agar tidak menimbulkan kepanikkan terkhusus untuk para wali santri,” kata Ketua Pimpinan Pesantren Ar-Risalah Kota Lubuklinggau, Senin (14/9/2020).

Ustad Fahmi menjelaskan, bahwa pihaknya tidak ingin masalah ini menjadi simpang siur masalah pemberitaan di media sosial, maka hari ini pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau bersama untuk menjelaskan hal terkait.

“Saya ingin jelaskan bahwa Covid-19 ini tidak seberbahaya yang diberitakan, makanya kita sebagai manusia ini akan melakukan ikhtiarnya dengan cara selalu patuhi protokoler kesehatan, dan kami kepengen anak kami ingin sehat dan menghafal Al Qur’an,” kata Fahmi.

Sebab itu Dinas Kesehatan memberikannya saran, Nah terkait dengan saran itu, dirinya memperketat dan dari itu sudah dari awal. Namanya juga anak-anak, sebab itu pihak pesantren tekankan anak-anak untuk tidak makan bersama-sama satu piring dan minum tidak bersama.

Dan dari sekolah sendiri tentu harus menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan menerapkan cuci tangan.

Kemarin sempat timbul kepanikan kepada Wali Santri, namun setelah diberi penjelasan barulah mereka mempercayai pihak pondok untuk mengurus semua anak-anak yang terpapar covid-19 dan lain-lain.

“Proses belajar mengajar kita ada berapa hal yang tidak bisa dikurangi, seperti solat dan mengaji,” ujarnya.

Sementara untuk belajar sendiri mereka banyak belajar diruang terbuka, dan guru yang mengajar yang dari luar untuk sementara di stop dan akan belajar menggunakan daring.

Di pondok pesantren saat ini yang mengajar hanya guru-guru yang berada didalam saja.

Untuk menjamin kesehatan para santri, pihaknya mendengarkan saran dari dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan pengecekan dini agar penanganan dengan cepat diselesaikan.

“Karena masyarakat kita ini memandang aib dan padahal ini datangnya dari allah, untuk anak-anak saat ini tidak bisa dipulangkan, karena takutnya apabila mereka terpapar dapat menularkan ke  yang lain jadi mereka tidak dipunakan demi kebaikan bersama, sarin ini juga dari dinas kesehatan,” jelas Fahmi.

Jumlah santri di Pondok Pesantren Ar-Risalah berjulah 800 orang.

Sementara itu petugas Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Hj Darlela menjelaskan, sehubungan dengan
adanya kasus yang terjadi kepada anak-anak santri Ar risalah. Berawal dari, petugas Pukesmas Citra Medika mendapatkan tugas dari kepala Dinas untuk melakukan swab secara acak tujuannya adalah untuk mengontrol kesehatan anak-anak di pesantren terkait Covid-19.

“Pada awal Selasa (8/9/202)  kami datang untuk mengecek anak yang ada gejala, saat dicek tidak hanya satu yang di dapati, lalu  kami lakukan swab kepada anak tersebut dan besoknya hasilnya yang satu itu hasilnya positif Covid-19,” kata Hj Darlela.

Karena satu anak Positif dikatakan ia, petugas Pukesmas Citra Medika melakukan tracking kepada santri yang lainnya sehingga dapat hasil pada hari itu sebanyak 49 santri yang di swab.

Ke esokan harinya pihak Puskemas melakukan swab lagi sebanyak 79 orang. Dari ke-79 orang santri 37 orang hasil swab-nya sudah keluar. Dari ke 37 orang itu hasilnya 22 orang negatif dan 15 orang dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19.

Menurut ia, pihak pondok pesantren sudah sangat peduli kepada anak-anak, karena kepudiannya itu petugas Pukesmas Citra Medika dipanggil untuk mengawasinya.

Anak-anak yang positif, sedang menjalani isolasi oleh pihak pondok, sebabnya di Pondok Pesantren Ar Risallah telah menyediakan rumah sehat, dan yang positif akan diisolasi dirumah sehat tersebut.

“Kami dari Pukesmas melihat mengenai protokol kesehatan, dan menghimbau kepada orang tua santri tidak usah cemas, pondok pesantren akan menjamin kesehatan anak-anak, semua sudah dipantau dari pukesmas citra medika,” jelasnya.

Selain itu sambungnya, petugas Pukesmas sudah membuat jadwal untuk pengecekan kesehatan anak-anak santri yang sedang  menjalani isolasi dirumah sehat Pondok pesantren.

Sehingga ditegaskan Hj Darlela, santri disini tidak dipulangkan karena untuk kesehatan bersama mereka akan di cek kesehatannya, ada kemungkinan apabila di pulangkan dia yang sedang menjalani isolasi akan menularkan orang lain jadi mereka melakukan isolasi disini. (Vhio)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA