by

Apakah Pijat Refleksi Baik untuk Kesehatan Tubuh?

KOPI, Kediri – Pijat refleksi adalah satu dari sekian banyak jenis pijat yang sudah lama di gunakan atau di coba di berbagai negara terutama Indonesia, bahkan sudah beribu-ribu tahun usianya. refleksi sendiri merupakan suatu jenis pijat terapi dan seperti dikutip wikipedia ada sekitar 60 jenisnya.

Pijat refleksi sendiri menggunakan tekanan, gerakan, dan teknik tertentu yang melibatkan tekanan dan dari jari – jari. Kadang-kadang jasa pijat juga suka menggunakan siku atau telapak kaki agar lebih besar menekan ke bagian otot – otot yang kaku.

Kemungkinan kenapa banyak orang menyukai pijat mulai dari pijat ringan maupun gejala cedera pada tubuh, pijat membantu meringankan kondisi kesehatan tertentu, sampai meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Lancarnya peredaran darah tersebut adalah karena pijat refleksi fokus hanya dengan memijat pada titik-titik saraf tertentu yang berada di telapak kaki.

Refleksi merupakan bentuk pengobatan pencegahan yang kuat. Refleksi lebih banyak bekerja untuk masalah kesehatan minor, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau nyeri punggung.

Untuk masalah yang di derita mengalami penyakit jangka panjang, pijat refleksi bermanfaat dalam mengatur rasa sakit atau nyeri. Pijat refleksi ini akan mengurangi rasa sakit pada penyakit seperti Parkinson dan multiple sclerosis.

Bickerton menjelaskan, terapis pijat refleksi akan membaca tubuh melalui telapak kaki. Rasa sakit atau nyeri di area kaki saat memijat atau menekan telapak kaki menandakan ada masalah yang berhubungan dengan organ atau bagian tubuh Anda. Dari gerakan itu pula tubuh mulai melakukan proses penyembuhan secara alami.

Manfaat Pijat Refleksi

Dari apa yang sudah dipaparkan oleh beberapa ahli di atas, secara singkat ada tiga manfaat pijat refleksi yang paling terasa selain peredaran darah yang lebih lancar, seperti dikutip Live Strong, yaitu:

  1. Membantu mengurangi migrain
    Perempuan memang paling rentan terkena migraine atau sakit kepala sebelah. Para peneliti dari University of Auckland menemukan bahwa banyak orang yang menderita masalah migrain teratasi dan jarang mengalami migrain setelah melakukan terapi pijat selama beberapa minggu melakukan terapi pijat refleksi. Karena pijat dapat membuat otot yang tegang di sekitar leher dan kepala menjadi relaks serta dapat melancarkan peredaran darah.
  2. Membuat wajah terlihat muda
    Pijat dapat merangsang aliran darah, memijat bagian wajah secara teratur dapat membuat wajah terlihat sehat dan bercahaya. Ahli kesehatan perempuan juga menyatakan bahwa memijat dapat mengecangkan kulit yang kendur, mendorong drainase limfatik atau mendorong racun keluar sel sehingga nutrisi dapat diserap oleh kulit dan mengatasi masalah kulit kusam.
  3. Mengatasi masalah PMS
    Hal rutin yang selalu dirasakan oleh perempuan setiap bulannya adalah masalah PMS. Pijat dapat mengatasi dan mengusir gejala Pre Menstrual Syndrome ini seperti perubahan suasana hati yang mendadak, perut kembung, sakit kepala, serta badan terasa pegal. Menurut studi yang dilakukan oleh Touch Research Institutdan University of Miami Medical School, para peneliti menemukan bahwa pijat secara teratur dapat mengurangu gejala PMS pada wanita usia 19 hingga 45 tahun.
  4. Mengatasi masalah nyeri kronis
    Pijat juga dapat membantu penderita nyeri jaringan lunak atau persendian kronis seperti arthritis. Menurut Nancy M Porambo, terapis pijat yang memiliki lisensi dari  American Massage Therapy Association pijat apat membantu mengatasi masalah tersebut, Teknik pijatan khusus yang dilakukan pada pasien yang menderita nyeri khusus memiliki efek positif dan mengurangi nyeri yang dirasakan.
  5. Membantu mengobati efek samping gejala kanker
    Para peneliti di Boston menemukan bahwa pasien dengan kanker metastic melaporkan bahwa kualitas tidur mereka lebih baik, rasa sakit berkurang setelah menerima terapi pijat. Studi yang dilakukan pada tahun 2004 di Memorial Sloan-Kettering Cancer, New York City juga menemukan bahwa pijat dapat mengurangi gejala nyeri, mual, kelelahan, depresi dan stress pada penderita kanker.

Nah, setelah membaca informasi diatas, saat ini jangan ragu lagi untuk melakukan pijat refleksi ini.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA