KOPI, Lubuklinggau – Dengan ke konsistenan Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam memperbaiki dan menjaga sungai yang ada hendaknya juga memperhatikan hulu sungai walaupun diluar wilayah Lubuklinggau.
Dengan adanya aksi pada 16 juli kemarin di Kabupaten Rejang yang menyoroti persoalan penambangan, dari sana bisa kita cermati bahwa hulu sungai kasie yang bermuara di sungai kelingi, dan juga kita ketahui bersama bahwa salah satu sumber air PDAM dari Lubuklinggau yang sangat banyak di keluhkan warga pada saat ini.
Selain dari pada itu hal yang terpenting adalah peningkatan kualitas dan kuantitas air dari PDAM Tirta Bukit Sulap. Hal ini seakan-akan selalu menjadi benang kusut yang terjadi terus menerus tanpa ada solusi.
Dengan semakin banyaknya jeritan dari masyarakat terkait kualitas pelayanan PDAM Lubuklinggau sangat di sayangkan pihak pengelola terkesan lamban dalam dan terkesan kurang profesional dalam bekerja.
Dalam hal ini Rikek selaku Demisioner GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasionalis) Kota Lubuklinggau, angkat bicara untuk menyuarakan kelurahan yang terjadi di masyarakat, terkhusus permasalahan air bersih di Kota Lubuklinggau.
“Beberapa waktu yang lalu kami mengecek salah satu pintu masuk air ke PDAM Tirta Bukit Sulap. Keadaannya sangat memprihatinkan, tidak ada tanda-tanda pengelolahan, dengan dipenuhi bendungan oleh batu, bronjong jebol, pipa saluran pecah dan tidak ada penjagaan di posko tersebut,” ujarnya.
Kenyataannya banyak sekali keluhan masyarakat tentang hal air bersih ini. Dari air yang selalu macet mengalir, bahkan sampai keluhan air yang mengalir keruh dan berpasir bahkan menimbulkan bau tidak sedap.
“Kami meminta pengelola PDAM serius dalam melakukan tugas dan kewajibannya, apalagi sekarang sudah memasuki musim kemarau. Kalau tidak mampu bekerja sialahkan mundur, dan kami akan melakukan aksi ke PDAM jika permasalahan ini tak juga di tanggapi,” ujar Rikek.
Sementara itu Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap melalui Hadi Purwanto selaku Kabid Teknis PDAM Tirta Bukit Sulap, saat di hubungi melalui WhatsApp, menuturkan kepada awak media.
“Memang ya, ada warga yang sudah komfirmasi ke kantor kemarin. Permasalahannya akibat banjir bandang yang mengakibatkan dam bronjong jebol dan penumpukan batu di dam tersebut, untuk proses itu kita butuh alat berat, dan kami harus survey untuk alat masuk ke lokasi. Insya Allah akan segera terealisasi,” jelas Hadi singkat. (Vhio)
Comment