by

Calvin, Milenial yang Memilih Menjadi Peternak Babi

KOPI, Minsel – Anak muda kadangkala identik dengan hal-hal yang berhubungan dengan hura-hura. Keinginan mereka menikmati masa muda sangat kental dalam aktivitas hidup mereka.

Tapi, tidak sedikit orang muda atau kaum milenial yang mampu memanfaatkan masa mudanya dengan mempersiapkan masa depan yang baik. Pewarta media ini pada Sabtu, 22 Agustus 2020, secara langsung datang di sebuah lokasi peternakan Babi di desa Suluun Tiga, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulut dan bertemu sekaligus mewawancarai seorang pemuda yang bernama Calvin Tumober.

Kepada awak media ini Calvin berkata bahwa dia sudah tiga tahun lebih beternak babi. “Awalnya mencoba tetapi karena mendatangkan keuntungan maka menjadi ketagihan,” ujar Calvin tersenyum.

Ketika ditanya mengenai prospek usaha ini di masa pandemik, Calvin mengatakan sempat mengalami goncangan. “Awal pandemik harga daging babi turun drastis, tapi sekarang mulai berangsur normal,” imbuh Calvin.

Beternak babi perlu memperhatikan berbagai faktor. “Kebetulan kami disini semua beragama Kristen, dan lokasi kandang jauh dari pemukiman, jadi tidak mengganggu,” jelas Calvin.

Mengenai penyakit yang berpotensi menyerang babi, menurut Calvin pencegahan merupakan hal yang paling dasar. Kebersihan kandang dan nutrisi makanan berpengaruh pada pencegahan penyakit.

“Lebih baik mencegah karena biaya pengobatan cukup besar, potensi kematian sangat besar,” terang Calvin.

Ketika ditanya apakah usahanya perlu mendapatkan bantuan pemerintah? Sambil tersipu, lelaki tampan ini berkata, “jika memang berniat membantu, adakanlah pelatihan cara membuat pakan bagi kami peternak, jika dimungkinkan mesinnya diberikan secara gratis.”

Dalam usaha yang dia jalani, Calvin dibantu oleh Dua orang temannya yang juga masih muda. Selaku anak muda yang tidak lepas dengan dunia gaul, Calvin mengaku usaha peternakan yang dia tekuni, tidak mengganggu aktivitasnya sebagai anak muda.

“Saya masih bisa gaul, tapi saya akan konsisten dengan waktu, dan mana yang prioritas,” tegas Calvin.

Kepada anak muda, Calvin berpesan untuk berwirausaha. “Jangan malu apalagi gengsi, lihatlah kaum muda Cina, mereka hebat ketika berwirausaha, hari ini kita berjerih tapi yakin kedepan kita akan menikmatinya,” pesan Calvin.

Calvin dan wirausaha milenial lainnya adalah asset bangsa. Dari merekalah bangsa ini bangkit dari keterpurukan akibat pandemik, dan mereka perlu didampingi, disupport, jika perlu dibantu. (Bung Neo)

This image has an empty alt attribute; its file name is madu_banner_PERSISMA.jpg

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA