by

Bendungan Walahar Dikeruk, Penyebab Air Sungai Citarum Hitam dan Bau

KOPI, Karawang – Dalam beberapa hari belakangan beberapa media santer memberitakan sungai Citarum yang berada di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, airnya berubah warna menjadi hitam dan bau.

Terkait hal tersebut, muncul komentar dan kritik tajam dari berbagai kalangan baik masyarakat maupun kalangan aktivis lingkungan hidup, mereka kebanyakan mempertanyakan penyebab air sungai Citarum yang hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Menanggapi hal tersebut,. Senin (03/08/2020), Kadis LHK Karawang, Wawan Setiawan beserta Dansektor 19 Satgas Citarum Harum, Kolonel Chb Widodo dan Dandim 0604/Karawang, Letkol Inf Medi Haryo Wibowo langsung meninjau ke lokasi.

Pengecekan dilakukan di lokasi sungai Citarum wilayah Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, dengan cara mengambil sample air, kemudian diuji ke laboratorium.

Menurut Kadis LHK Karawang, Wawan Setiawan menyatakan, penyebab dari air Citarum berwarna hitam dan berbau itu karena sedang adanya pengerukan di Bendungan Walahar, bukan karena limbah dari pabrik.

“Warna hitam dan bau itu disebabkan oleh sedimen atau endapan lumpur yang sudah lama dan kemungkinan bercampur limbah yang dulu-dulu, karena diangkat/dikeruk makanya naik ke permukaan,” papar Wawan.

Lebih lanjut, Wawan menambahkan, adapun air yang mengalir ke sungai Citarum dari out fall perusahaan sekitar telah diolah WTP (Water Treatment Plant) dan sudah sesuai baku mutunya, hal tersebut sudah hasil uji coba di laboratorium.

“Dengan adanya Satgas Citarum Harum ini sangat membantu Kami dari DLHK dalam menindak perusahaan-perusahaan yang berani buang limbahnya ke Citarum tanpa diolah terlebih dahulu,” ungkanya.

Sementara itu, Dansektor 19, Kolonel Chb Widodo menambahkan, Kami dari Satgas Citarum Harum Sektor 19 akan selalu memonitor perusahan-perusahaan yang berada di sekitar wilayah sungai Citarum.

“Kami tegaskan kepada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah sungai Citarum, jika dengan sengaja membuang limbahnya ke Citarum tanpa diolah terlebih dahulu, maka Kami tidak segan-segan untuk menindaknya, karena sungai Citarum ini adalah sumber air untuk pertanian. Jadi harus kita jaga kelestarian dan kebersihannya demi masa depan anak cucu kita”. (Dede N-KOPI)

This image has an empty alt attribute; its file name is madu_banner_PERSISMA.jpg

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA