by

Suhu Politik Kabupaten Bener Meriah Memanas

KOPI, Bener Meriah – Setelah pengunduran Bupati Bener Meriah, yang kemudian batal mengundurkan diri, suhu politik Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh memanas. Sebelumnya, pernah mencuat ke masyarakat nama ketua dan wakil ketua DPRK Bener Meriah akan maju dalam pilkada mendatang. Namun setelah pertemuan partai koalisi pemerintah mendukung Abuya Syarkawi, nampaknya banyak yang menjadi kejutan menjelang pilkada mendatang.

Dalam pertemuan yang dihadiri 5 partai besar nasional dan satu partai lokal pemenang di Provinsi Aceh tersebut, terlihat diantaranya Plt Ketua DPD Tk II Partai Golkar Bener Meriah, Aramiko Aritonang, yang juga merupakan ketua Korda Golkar Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Pertemuan tersebut membuat banyak kalangan diselimuti tanda tanya besar.

Pertemuan yang digelar di salah satu tempat di Bener Meriah pada Minggu, 19/07/2020, juga dihadiri T. Islah, Ketua DPD Partai Nasdem; Salwani, Ketua PDIP; Darussalam mewakili Partai Demokrat; dan Fahlevi, Ketua Partai Lokal Partai Aceh. Selain itu, hadir juga Abuya Syarkawi, Bupati Bener Meriah, mewakili Partai PKB.

Dalam pertemuan tersebut, antara lain membahas dukungan dan kesiapan para partai pendudkung untuk siap mengawal dan komit terhadap pemerintahan yang sedang berjalan hingga akhir masa jabatan. Juga, mereka membahas tentang arah politik menjelang pilkada mendatang. Ketua Partai PDIP Bener Meriah, Salwani, menawarkan diri siap menjadi pendamping Abuya Syarkawi dalam pilkada 2022 mendatang.

Di sisi lain tokoh politik muda perantauan asal kota penghasil kopi, Noma Khairil dan Chaidir, memberikan gambaran tentang suhu politik di Kabupaten Bener Meriah. Noma Khairil yang pernah terjun di politik Kabupaten Bener Meriah tetapi sukses berpolitik di perantaun mengatakan bahwa politik itu seperti cuaca, bisa diramalkan tapi sulit dipastikan.

“Sesuatu yang terjadi saat ini dinamis, politik itu seperti cuaca, bisa diperkiraan tetapi sulit dipastikan. Karena rentang waktu sampai tahun depan banyak yang bisa terjadi. Bukan tidak mungkin adanya tokoh politik luar daerah yang pulang kampung untuk ikut bertarung dan tokoh-tokoh lainya yang merupakan putra-putri terbaik Bener Meriah yang saat ini ada di perantaun. Karena semua memiliki tujuan yang sama, ingin membangun kabupaten ini menjadi lebih baik,” ungkap Noma Khairil.

Ketua Patron Bener Meriah, Chaider, mengatakan bahwa pertemuan para pimpinan partai itu memancarkan aura untuk mengkerdilkan bakal calon di Pilkada mendatang. “Pertemuan tersebut seperti ada aura untuk mengkerdilkan bakal calon dalam Pilkada mendatang. Mengapa tidak? Seandainya koalisi ini menjadi koalisi permanen, berarti pasangan bakal calon hanya sekitar dua dan paling banyak tiga bakal calon. Dan bukan tidak, jika koalisi ini terjadi berarti ingin menjegal Tagore untuk menjadi bakal calon dalam Pilkada mendatang. Karena beliau berasal dari PDIP, sementara PDIP Bener Meriah sendiri sudah terang-terangan ingin maju bersama Bupati saat ini,” kata chaider.

Chaidir mengingatkan agar jangan sampai ada permainan politik yang dapat meninabobokan pemerintahan saat ini. “Itu tidak baik untuk pemerintahan saat ini dan akan datang. Karena sisa akhir masa jabatan inilah pertaruhan baik tidaknya nama pemerintahan, jangan sampai keterlenaan menjadi sesuatu yang tidak baik yang akan ditinggalkannya,” tegas Chaider.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA