by

Setda Kota Bengkulu Puji Proses Tata Kelola Anggaran Pemkot Lubuklinggau

KOPI, Lubuklinggau – Sekda Kota Lubuklinggau, H Rahman Sani didampingi Asisten l, ll dan lll menerima kunjungan studi tiru tentang proses tata kelola anggaran kepada daerah/wakil kepala daerah dan akuntabilitas keuangan ke sekretariat daerah (Setda) Kota Lubuklinggau dari Pemkot Bengkulu. Kegiatan tersebut dipusatkan di Op Room Dayang Torek, Kamis (16/7/2020).

Saat pertemuan itu, Sekda Rahman Sani berharap Pemkot Bengkulu dan Pemkot Lubuklinggau dapat saling bertukar informasi dalam upaya membangun kota masing-masing ke arah yang lebih baik. Lubuklinggau sendiri lanjut Sekda, merupakan kota  terluas ke 16 di Indonesia yang memiliki delapan kecamatan dan 72 kelurahan.

Menurut Rahman Sani, dalam tata kelola anggaran Pemkot Lubuklinggau masih menggunakan Peraturan Wali Kota (Perwal) lama. Di lingkungan Setda sendiri terdapat 9 bagian dengan keseluruhan anggaran sebesar Rp 30 M dari total APBD Induk senilai Rp 1,02 T.

“Kami sudah 9 kali berturut-turut mendapatkan penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” ujarnya.

Sekda juga menjelaskan, mengenai progam unggulan, Kota Lubuklinggau memiliki program Ayo Ngelong ke Lubuklinggau 22.2.22 yang sudah dilaunching pada 22-2-2020 lalu, dimana inti dari program ini mengajak sebanyak-banyaknya orang berkunjung ke Kota Lubuklinggau.

Selain itu ada juga program pembangunan pantai buataan, dimana lahannya sudah disiapkan. Sedangkan mengenai visi dan misi Kota Lubuklinggau, ada empat visi dan misi yakni peningkatan SDM, daya saing ekonomi, infrastruktur dan pengelolaan pemerintahan yang baik. Sementara untuk program masjid sudah dijalankan program makmur masjid rakyat sejahtera dan celengan surga.

Sedangkan Asisten lll Setda Kota Bengkulu, Muhamad Husni menyampaikan tujuan mereka mengadakan silaturahmi ke Pemkot Lubuklinggau karena menganggap Kota Lubuklinggau kota kembar-nya Bengkulu. Dari segi perangkat daerah, sama-sama tipe B dan jumlah kecamatan sama, cuma kelurahan saja Kota Lubuklinggau lebih banyak dari Kota Bengkulu dimana Bengkulu memiliki 67 kelurahan.

Mengenai masalah keuangan diserahkan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. “Kami memberikan ide untuk berdirinya Badan Pendapatan Daerah. Kami juga sangat tertarik dengan Kota Lubuklinggau karena merupakan panutan Sriwijaya,” pujinya.

“Kami di Bengkulu ada program unik yakni Bengkulu Kota Religius dan sudah diadakan MoU dengan beberapa kota di Indonesia dalam hal memakmurkan masjid. Kemudian ada juga program Kota Hadis dimana masyarakat diwajibkan hafal beberapa hadis serta program memuliakan janda, kami mengajak Pemkot Lubuklinggau untuk mengadakan MoU terkait kota religius. Dilihat dari segi infrastruktur, Kota Lubuklinggau jauh lebih bagus dari Kota Bengkulu,” ungkapnya kembali memuji. (*)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA