KOPI, Karawang – Di jaman modern seperti saat ini, untuk bercocok tanam dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan teknik hidroponik. Kebanyakan para petani modern sudah menggunakan teknik ini.
Selain hemat lahan, tanaman hidroponik adalah tanaman yang ditanam menggunakan media air yang berisi nutrisi, sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik dan cepat.
Salah seorang petani hidroponik, Iwan Santosa (narasumber) yang beralamat di Desa Sumurkondang, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jabar, telah mengembangkan usaha bercocok tanam secara hidroponik. Sayuran yang dipanen dapat dimakan oleh keluarga sendiri dan dijual ke pasar atau ke lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan ini, Ia akan memaparkan cara mudah bercocok tanam hidroponik. Adapun alat-alat yang dibutuhkan antara lain: wadah (nampan kecil), cutter, Rockwool, penggaris, wadah untuk bibit, sapu lidi, bibit Pakcoy, dan nutrisi AB Mix.
Selanjutnya, Ia pun menjelaskan tahapan-tahapan dalam penyemaian antara lain sebagai berikut:
- Masukkan biji sayuran atau bibit ke dalam Rockwool yang sudah dilubangi, setiap lubang 1 biji.
- Setelah Rockwool terisi semua dengan bibit Pakcoy, letakkan di dalam wadah, lalu disiram air baku sampai Rockwool basah, tapi jangan terendam terlalu banyak air karena ditakutkan bibit menjadi busuk.
- Simpan semaian tersebut pada tempat yang tidak terkena sinar matahari (di dalam suhu ruangan tidak terkena cahaya) selama 2 hari.
- Ketika keluar tunas, semaian dikeluarkan dan disimpan di bawah sinar matahari mulai jam 08.00 s/d 10.00 wib. Selanjutnya semaian disimpan di tempat teduh.
- Ketika semaian berumur 7 s/d 8 hari, maka semaian dipindahkan ke instansi peremajaan dengan menambahkan nutrisi 800 ppm.
- Setelah dua minggu nutrisi dinaikin menjadi 1000 ppm.
- Minggu selanjutnya sampai siap panen nutrisi ditingkatkan menjadi 1200 ppm.
“Demikian cara mudah dan sederhana yang bisa kita lakukan untuk bercocok tanam hidroponik,” papar Iwan.
Jika tidak mempunyai instalasi, maka dapat menggunakan sistem pengelompokan umur tanaman. “Kita tinggal merubah nutrisi atau ppm (parts per million) berdasarkan usia tanaman tersebut,” kata Iwan.
Marilah kita manfaatkan lahan yang minim dengan bercocok tanam hidroponik, sayuran yang dihasilkan sehat dan bergizi (non kimia), hemat waktu, bisa dilakukan di segala cuaca dan tidak merusak lingkungan. (Dede N-KOPI)
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment