by

Tanda-tanda Lock-down Akan Dicabut, Pergerakan Makin Longgar

KOPI, Malaysia – Penerapan langkah lock-down yang dilaksanakan Pemerintah Malaysia menunjukkan hasil yang cukup membanggakan. Hal ini boleh terjadi karena sejak dilaksanakan lock-down dari fase 1 hingga fase 4, mayoritas warga memberikan komitmen walaupun sebagian kecil masih enggan pada kebijakan pemerintah.

Dalam uraian data Kementrian Kesehatan Malaysia, kini telah berhasil mengurangi angka penyebaran virus Covid-19 yang dinilai sangat cepat dan masif penyebarannya.

Hal ini disampaikan kepala Kementrian Kesehatan Malaysia yaitu Dato’ dr. Norhisam bin Abdullah, Sabtu, 2/5/2020. Dalam siaran medianya menjelaskan, Malaysia mampu mencapai penurunan kasus terbaru terdata sebanyak 69 kasus baru menjadi total 1.758 orang; sembuh 39 menjadi total 4.210 orang, dan total kematian 1 orang menjadi total 103 selama penerapan lock down hingga Sabtu, 2/5/2020.

Sejak memasuki fase 4 lock-down, yaitu dari 28 April, hingga 12 mei, 2020, pergerakan mulai dilonggarkan secara bertahap, terutama para pengendara roda empat. Sebelumnya pergerakan hanya dilakukan oleh ketua keluaga untuk memenuhi keperluan dapur, namun kini bisa diikutkan dua orang satu family. Adapun demikian, tetap mengikuti protokol kesehatan, salah satunya tetap melakukan physical distancing atau berjarak satu meter dan memakai masker.

Mulai tanggal, 4 mei 2020, beberapa sektor bisnis mulai dibuka, terutama restoran yang menyajikan menu khas puasa ramadhan, dan pertokoan lainya yang menyediakan keperluan ramadhan dan lebaran. Dalam release persnya, Jum’at, 1/5/2020, Perdana Menteri Malaysia, Tansri Muhyiddin, Yassin, menghimbau agar warga tetap mematuhi lock-down yang masih dilaksanakan.

Berbeda dengan kondisi sebagian warga PMI yang hingga kini masih bertahan di Malaysia, ada sebagian yang mendapat bantuan dari pihak KBRI dan KJRI. Namun sebagian besar lagi masih belum tersentuh bantuan dari pihak manapun. Biasanya hal ini disebabkan kurangnya informasi selain kedudukanya yang relatif tidak bisa dijangkau. Tetapi sebagian lagi mengaku sedikit lega karena penerapan langkah lock-down akan segera dicabut dan bisa melakukan aktivitas harian.

Salah seorang warga PMI/TKI asal Bilis-bilis Arjasa Kangean, Sumenep, Jawa Timur, Faisal (34), berharap lock-down segera dicabut, mengingat kondisi bahan makanan semakin menipis. Faisal yang memilih bertahan dan tidak pulang kampung semasa lock-down ketika dikonfirmasi mengaku masih bisa bertahan hingga 12 Mei ini, yaitu masa ending lock-down di Malaysia. Namun ia berharap Pemerintah Malaysia tidak melanjutkan tempo lock-down ini karena situasi semakin hari semakin tak menentu.

Di tempat berbeda, sudah ada sebagian kecil warga PMI yang mulai beraktivitas, namun tetap dianjurkan mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai alat pelindung diri dan masker. Juga diberikan cecair sanitizer bagi para pekerja yang ingin memulai pekejaan. Itu menurut Bapak Marhum (43 ), yang merupakan rakan sekampung Faisal.

Tambah Marhum, Sabtu, 2/5/2020, “Selama lock-down dilaksanakan, maka pengerjaanya selalu dalam pemantauan pihak yang berwenang seperti aparat polisi dan tim medis. Dan disarankan tidak berkerumun agar tidak memicu penyebaran virus baru. Ini Karena keberadaan virus ini tidak bisa ditangkap dengan kasat mata. Dengan langkah seperti diharapkan mampu memutus mata rantai penularan Covid-19.” ( Mag).

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA