by

Pemakaman Jenazah PDP Desa Suluun Berjalan Lancar, Sangari: Kemanusiaan Jauh Lebih Penting dari Ketakutan

KOPI, Minsel – Sebuah pesan kemanusiaan benar-benar diwujudkan oleh masyarakat Desa Suluun Empat, Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulut, ketika salah satu warga masyarakat desa tersebut meninggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP – red). Pemakaman dilaksanakan Rabu, 13 Mei 2020, Pukul 12.00 Wita.

Proseso pemakaman jenazah PDP tersebut berjalan lancar sesuai dengan protap Covid-19, tidak ada ketegangan, dan tidak ada kerumunan massa yang menolak seperti pernah terjadi di daerah lain. Jikapun terlihat kehadiran masyarakat yang lumayan banyak, hal itu lebih karena mereka bersimpati pada keluarga. Warga masyarakat juga tidak dapat melihat dari dekat, hanya bisa melihat dari jauh proses pemakaman tersebut, karena tidak diijinkan petugas.

Sekretaris Desa Suluun Empat, Rudy Paduli, SE, mengatakan bahwa ketika pihaknya mendapat pemberitahuan dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Minahasa Selatan, mereka langsung melakukan berbagai persiapan. “Termasuk bagaimana menjelaskan kepada keluarga dan masyarakat, sehingga tidak terjadi kepanikan, bahkan kami sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoax melalui media sosial yang berpotensi membuat keresahan,” ujar Paduli.

Tempat pemakaman dilakukan di tempat pemakaman umum, tidak disediakan pemakaman khusus. “Pemakaman tersebut dilaksanakan di pekuburan umum warga, dilaksanakan sesuai protap, keluarga juga sudah menerima dan mengerti. Ibadah pemakaman juga dilaksanakan sesuai pedoman yang dikeluarkan oleh Gereja Masehi Injili di Minahasa,” jelas Paduli.

Kepala Desa Suluun Empat, Alvian Sangari, ketika dihubungi terpisah mengatakan, “Saya mengedepankan kemanusiaan daripada ketakutan, dan terbukti banyak masyarakat yang secara sukarela membantu proses persiapan pemakaman.”

Ketika ditanya tentang keluarga yang akan menjalankan isolasi mandiri, Sangari yang juga atlet Wushu ini mengatakan bahwa semua kebutuhan keluarga yang akan melaksanakan isolasi sampai hasil swab keluar, menjadi tanggung jawab dari pemerintah desa. “Saya menghimbau masyarakat untuk menjaga perasaan dari keluarga, angkat moril mereka, jangan pernah mereka dikucilkan, jika ada yang berani membuat atau menyebarkan hoax, maka saya sendiri yang akan melaporkannya,” tegas Sangari.

Proses pemakaman ini dihadiri oleh Gugus Tugas Covid-19 Minsel, Pemerintah Kecamatan Suluun Tareran, Aparat TNI dan Polri. (Anto)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA