by

Pelarut

KOPI, Bekasi – Secara umum ada empat macam pelarut yang banyak dipakai manusia. Apa saja?

1. Pertama, air. Air (H2O) adalah pelarut yang paling banyak dipakai manusia. Air karena molekulnya sangat spesifik — berbentuk piramid, berion positif dan negatif, dan bersifat elektrolit (menghantarkan listrik), ia bisa menjadi pelarut dengan spektrum yang luas. Baik sebagai pelarut anorganik maupun organik.

Meski demikian, kekuatan air sebagai pelarut umum tetap ada batasnya. Air hanya bisa melarutkan zat-zat yang karakter dan struktur molekulnya mirip. Senyawa-senyawa alkali misalnya, mudah larut dalam air karena sifat elektrolitnya sama. Misal garam dapur. Ia mudah larut dalam air, karena NaCl adalah elektrolit. Sedangkan alkohol dan gula larut dalam air karena bentuk dan komposisi molekulnya mirip.

Tapi untuk senyawa organik yang kompleks, air tidak bisa menjadi pelarutnya. Misal getah. Getah adalah zat organik yang komponen molekulnya kompleks. Tak bisa larut dalam air. Bagaimana solusinya? Pakai pelarut lain.

2. Pelarut yang lain — pelarut kedua yang umum dipakai adalah alkohol. Dalam ilmu kimia alkohol namanya etanol (C2H5OH). Etanol banyak dipakai sebagai pelarut zat zat organik. Industri farmasi banyak memakai alkohol sebagai pelarut untuk membuat obat-obatan. Jika baju putih kita terkena getah atau warna buah-buahan dan rempah seperti kunyit dan temulawak, bisa dibasuh dengan alkohol. Sebetulnya selain alkohol ada pelarut lain yang cukup bagus. Yaitu aseton. Aseton kadang daya larutnya lebih kuat dibanding alkohol. Tapi aseton jarang dipakai (bukan pelarut umum) karena uapnya berbahaya kalau terhirup. Paru paru bisa rusak bila sering terpapar aseton.

3. Pelarut organik lainnya, meski spektrumnya tidak seluas alkohol, adalah minyak tanah dan bensin (premium). Kedua pelarut ini efektif untuk menghilangkan noda akibat zat-zat yang berbasis petrokimia (zat kimia yang berasal dari minyak bumi). Zat-zat yang berbasis petrokimia ini sangat banyak, mulai pelumas (orang Cirebon menyebutnya gemuk), plastik, kosmetik, cat, perekat, bahan tekstil, dan lain-lain. Bila baju kita ternoda karena zat-zat yang asal mulanya dari petrokimia, maka minyak tanah dan premium bisa menghilangkan noda tersebut.

4. Air raksa atau merkuri (Hg). Air raksa adalah pelarut logam yang efektif. Merkuri dipakai secara luas dalam pertambangan emas rakyat. Karena harganya relatif murah. (Untuk pertambangan emas modern seperti di Freeport, Timika, pelarut biji emasnya bukan merkuri, tapi alkali sianida. Tak dijual bebas).

Merkuri dapat melarutkan logam emas dengan baik. Tanah yang diduga mengandung emas, diekstraksi dengan merkuri. Emasnya larut dalam merkuri. Setelah merkurinya diuapkan, butiran emas pun muncul. Tapi merkuri ini sangat berbahaya. Partikel merkuri sisa ekstraksi pertambangan emas bisa terserap tumbuhan, termakan ikan, dan hewan. Jika sayur, ikan, dan daging sapi yang mengandung merkuri termakan manusia, partikel merkuri tidak keluar melalui keringat, air seni, dan feses. Tapi terakumulasi di lemak dan berbagai jaringan tubuh. Merkuri yang terakumulasi pada jaringan otak bisa menyebabkan berbagai penyakit degeneratif yang berat seperti alzemir, dregdegen, kelumpuhan, pikun, dll.

Parahnya tak sedikit kosmetik yang beredar di pasar menggunakan merkuri sebagai zat pemutih kulit. Ini sangat berbahaya karena partikel merkuri akan terakumulasi di lemak tubuh manusia.

(Waktu saya masih bekerja sebagai peneliti kimia di Batan Jakarta, ternyata di rambut dan air susu sebagian ibu ibu di Jakarta ditemukan partikel merkuri di atas ambang batas. Kemungkinan besar merkuri itu berasal dari kosmetik. Kalau di daerah pertambangan emas kemungkinannya dari sayuran dan daging. Makanya hati hati Nduk kalo beli kosmetik! Jangan sembarangan. Nek ono merkurine bahaya.)


Kembali ke laptop. Nah, bila busana ternoda, kita bisa mengira-ngira, dari zat apa noda tersebut. Bila nodanya berasal dari getah, warna rempah, atau pelumas — jelas sulit dicuci pakai air. Cobalah pakai alkohol. Atau pakai aseton (tapi kalau pakai aseton hati hati. Uapnya jangan terhirup). Kalau nodanya berasal pelumas atau zat yang berasal dari petrokimia, paling efektif dengan minyak tanah atau premium.

Semoga bermanfaat.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA