by

Lubuklinggau Akan Terapkan PSBB Jika Hasil Swab 30 Orang Positif

KOPI, Lubuklinggau – Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengatakan untuk rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah terngiang-ngiang dalam pemikiran. “Untuk PSBB ini, memang sudah mengiang-ngiang di pemikiran kami bersama. Bahwa dengan kondisi yang saya terima saat ini,” jelasnya, Kamis (23/4/2020).

Ia mengatakan bahwa menurut hasil rapid tes, ada 13 orang di Lubuklinggau yang terpapar virus korona. “Itu baru menurut rapid tes. Dan ini baru yang di tracking awal. Saya belum tahu hasil tracking yang kemarin,” ungkapnya.

Selain itu ia menambahkan, belum lagi petugas medis yang ada dirumah sakit di Lubuklinggau yang memang bukan milik Pemkot. “Ini sudah 17 orang. Artinya 30. Ini rapid tes. Nah kami was-was, sampai hari ini masih was-was. Hasil swab yang memastikan kebenarannya, positif  atau tidak,” beber Wako.

Wali Kota mengatakan, masih menunggu sehari atau dua hari ini. “Karena kenapa? Karena regency yang ada di palembang untuk ngetes swab itu kehabisan disana, jadi kita menunggu,” imbuhnya.

Untuk itulah pihaknya tetap mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya. “Makanya fokus kita adalah pembagian sembako yang memang kita anggap cukup. Kita penuhi dulu kebutuhan masyarakat yang bawah, makan dan minum. Itu dulu kita cukupi,” katanya.

Kemudian Pemkot Lubuklinggau juga akan melakukan penyekatan. “Saya minta dengan Pak Kapolres, Minggu (26/4/2020) sudah mulai melakukan penyekatan di daerah simpang lintas  sampai di masjid agung (jalur car free day). Itu untuk diminimalisir arus lalu lintas dan interaksi masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, seandainya hasil swab 30 orang tersebut posotif semua, maka Pemkot Lubuklinggau akan mengajukan PSBB kepada Menteri Kesehatan melalui Gubernur Sumsel.

“Nah poin-poin di dalam PSBB ini memang kriterianya yang paling utama adalah penyebaran dengan transmisi lokal yang memang penyebarannya masif dan selanjutnya yang mungkin tidak terkendali,” terangnya.

Disisi lain untuk kesiapan, Wali Kota mengatakan siap. “Jadi untuk sangsi nanti kapolres. Jadi kedepan ini kalau untuk PSBB harus kita lakukan dengan syaratnya kalau 30 itu ternyata positif dengan swab, maka nanti akan kita tindaklanjuti lebih lanjut,” katanya.

Kemudian untuk sangsi, ia menambahkan pasti ada yang ditutup. Akan tetapi hanya tempat strategis seperti pembangunan dan sebagian pasar tetap buka.

“Kita tidak bisa menghentikan ekonomi sekaligus. Tapi yang pasti kita kurangi adalah interaksi masyarakat, kerumunan masyarakat,” pungkasnya.(*)

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA