Oleh Dr. KH Amidhan Shaberah, Ketua MUI (1995-2015), Komnas HAM (2002-2007)
KOPI, Jakarta – Benarkah Virus Corona (CoV) tentara Allah? Seorang ula FCma dan ahli hukum Saudi Arabia, Nayef Alu Mansi, menulis di akun twitternya: “Tindakan sebagian penceramah agama yang menyatakan bahwa virus corona adalah tentara Allah untuk menghancurkan musuh-musuhnya mencerminkan kebodohan mereka terhadap agama dan dunianya.”
Apa yang dikatakan Nayef – seorang intelektual muslim dari Saudi Arabia – tentu saja mengejutkan. Terutama bagi para ustad dan ulama yang terbiasa menyitir narasi surat Al-Fil secara tekstual. Di surat Al-Fil ada cerita tentang burung Ababil yang dikirim Allah utuk menghancurkan pasukan gajah dari Abrahah, panglima perang Kerajaam Aksum di Jazirah Arabia Selatan. Pasukan gajah ini datang ke Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Jika Ka’bah hancur, wilayah Hijaz akan hancur pula secara ekonomi dan sosial. Ini karena Ka’bah adalah pusat ritual, keramaian, dan kebudayaan.
Tapi apa yang terjadi kemudian? Konon, tiba-tiba datanglah rombongan burung Ababil membawa bara api dari neraka. Bara api neraka itu dicengkeram kakinya yang kokoh. Pasukan gajah pun dihujani bara api dari neraka tadi. Mereka gosong. Hancur. Allah murka terhadap pasukan gajah Abraha tersebut. Cerita Alquran itu terus jadi legenda hingga kini. Bahwa burung Ababil adalah tentara Allah untuk menghancurkan tentara Raja Abrahah yang serakah.
Banyak mufassir dan ahli hadist menceritakan peristiwa Al-Fil tersebut dengan imajinasinya sendiri. Ada yang menyatakan, bukan burung ababil yang datang. Tapi virus berbahaya. Ada pula pendapat, kotoran burung Ababil menjadi penyebar virus. Tak sedikit pula yang menyatakan, burung Ababil itu benar-benar nyata dan membawa bara api neraka. Wow! Mereka, burung-burung itu, pasukan Allah.
Comment