Dunia politik memang kejam. Sejak awal Lina tidak percaya dengan politik. Itulah sebabnya, Lina merayu agar suaminya tak usah berangkat ke Jakarta. Ibu kota sedang panas. Tapi Kang Mas yang aktivis, tetap berangkat. Dan kekhawatiran Lina terbukti. Kang Mas-nya tak pernah kembali.
Siapa tokoh Lina dalam film ini? Maria Catarina Sumarsih, ibunya almarhum Wawan, yang rajin demo Kamisan? Jelas bukan. Biografi keluarga Sumarsih beda dengan Lina.
Jadi, Lina yang seakan masih hidup dan ada di tengah kita, adalah tokoh rekaan Denny, yang merujuk pada peristiwa tragis Mei 1998 tadi. Memang hal itu dimungkinkan dalam penulisan puisi esai. Sebagaimana halnya menghidupkan puisi esai dalam film animasi.
Selamat untuk Denny JA atas peluncuran film puitis ini. Duna puisi yang mati suri, niscaya bangkit kembali bila dikemas dalam bentuk audiovisual seperti film TKCTAKSI.
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment