by

PLTN dan Martabat Bangsa

Martabat Bangsa

Mempunyai PLTN secara tidak kita sadari, akan mengangkat martabat bangsa. Karena menguasai teknologi PLTN berarti menguasai teknologi tingkat tinggi. Dan ini akan menjadi label suatu bangsa.

Cita-cita mempunyai PLTN sudah dicanangkan sejak tahun 1956. Berati 11 tahun setelah Indonesia merdeka.

Kita lihat sejarahnya. Indonesia merdeka, salah satu penyebabnya karena kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, dibom atom oleh Sekutu, pada 6 dan 9 Agustus 1945. Enam hari kemudian, Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu. Dan Indonesia terdampak: lebih cepat merdeka. Tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.

Dari deklarasi kemerdekaan ini, gaung senjata nuklir menjadi terangkat. Nilainya positif untuk negara-negara yang ditindas kolonial. Nuklir identik dengan kedigdayaan.

Sebelas tahun kemudian, 1956, muncul keinginan awal mempunyai PLTN di Indonesia. Pada 1958, didirikan Pusat Penelitian Atom Nasional, cikal bakal Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Hanya 2 tahun berselang sejak ide mempunyai PLTN dikumandangkan.

Tujuan pendirian Batan — selain mewujudkan PLTN, juga memantau sebaran radioaktif di Indonesia, setelah terjadinya percobaan bom nuklir Amerika dan pengeboman Hiroshima-Nagasaki. Saat ini, hampir setiap negara mempunyai lembaga setara dengan Batan. IAEA untuk badan internasional, JAEA untuk Jepang, KAERI untuk Korea, dan lain sebagainya.

Bawang Tunggal Madu (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA