Kedelapan, berkali-kali naik haji. Jumlah jamaah haji tiap tahun di desa Tegalgubug, pernah aku hitung, lebih banyak dari Kabupaten Bantul. Ya, karena orang Tegalgubug senengnya haji. Mereka tak peduli kewajiban naik haji itu hanya sekali seumur hidup.
Itulah sekelumit desaku tercinta, Tegalgubug yang kemaren arak-arakan baca solawat thoun untuk mengusir virus corona. Jangan harap orang Tegalgubug patuh pada kebijkan social distancing… ehm… bagi orang Tegalgubug hidup dan mati karena Allah semata. Titik.
Covidiot? Embuhlah. Aku tak bisa ngomong. Kalau ikut ngajari orang Tegalgubug, paling-paling dibilang… dasar Muhammadiyah! Hehe (*)
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment