Keempat, pasti NU. Aku ini sering dituduh Muhammadiyah karena bikin buku Pak AR Sang Penyejuk. Tokoh NU di Tegalgubug kalau memperkenalkan aku… Syaefudin ini orang NU yang belajar pada orang Muhammadiyah. Hatinya NU tapi jalan pikirannya Muhammadiyah. Jadi saya masih dianggap NU karena lahir di Tegalgubug.
Kelima, perempuannya tak ada yang pakai rok. Kalau gadis Tegalgubug ingin pakai rok atau celana panjang ngumpet-ngumpet. Dari rumah pakai kebaya atau jilbab, nanti sampai di kota ke salon; keluar salon sudah pakai rok atau celana panjang model now.
Keenam benci anjing. Anjing lewat Tegalgubug akan dikejar dan dibunuh. Alasannya anjing najis. Kalau anjing masuk ke sebuah desa, malaikatnya pergi. Ajaran dari mana tuh. Pusing kan? Jadi Tegalgubug itu nerakanya anjing. Sulit diberitahu kalau Imam Maliki tidak menajiskan anjing.
Ketujuh, mesin uangnya adalah perempuan. Istri pontang-panting kerja cari uang. Suaminya membantu sekedarnya dan berdoa di rumah dan ngaji di tajug. Perempuan Tegalgubug percaya kesuksesan bisnisnya karena doa suami. Meski istri adalah mesin uang, ia tetap menganggap suaminya berjasa karena doanya makbul.
Comment