by

Keunikan Desa Tegalgubug

Generasi muda Tegalgubug, kini tersebar di mana-mana. Di Jakarta, misalnya, ada KH Mukti Ali Qusyairi, alumnus Ponpes Lirboyo dan Universitas Al Azhar Mesir. KH Mukti ini penulis buku produktif. Tapi ia liberal ning syar’i, niru Ulil Abshar. Lainnya KH. Dr. Zakky Mubarak, dosen UI dan petinggi NU. Kang Zakky juga banyak nulis buku. Lalu ada yang jadi perwira polisi. Hanya polisi asal Tegalgubug yang pernah jadi ketua MUI di wilayahnya (Jambi). Ada insinyur ITB, sarjana keuangan STAN, kuliah di Mesir, Mekah, Yaman, Beijing, dan macam-macam. Ciri Tegalgubugnya tetap melekat. Agamis dan bisnis. Yang kuliah di Cina, kalau pulang kopornya penuh gadget. Lalu dijual di Cirebon. Untungnya lumayan, katanya.

Ciri khas orang Tegalgubug, pertama, pasti pinter ngaji Quran. Karena orang Tegalgubug rerata sudah pinter baca Quran sebelum bisa membaca huruf latin. Maklumlah di Tegalgubug banyak sekali pesantren. Sepengetahuanku ada delapan pondok pesantren. Tapi rerata orang Tegalgubug nyantrinya di Jatim. Paling banyak di Lirboyo, Kediri.

Kedua, orang Tegalgubug, pasti seneng bisnis meski sudah jadi PNS atau kyai. Karakater wirausaha sudah mendarah daging. Saat ini generasi muda Tegalgubug jebolan pesantren ramai-ramai bisnis online. Mayoritas berhasil karena ditekuni. Jualannya kebanyakan seprei, baju muslim, krudung, urung bantal, dan gamis. Banyak yang omzetnya ratusan juta perminggu. Belajar bahasa Inggrisnya orang Tegalgubug kebanyakan di Pare, Jatim. Pokoknya pede berbahasa Inggris. Adikku tiap tahun piknik ke LN dengan modal Inggris Pare ini.

Ketiga, memegang kuat tradisi dan senang wiridan (agar kaya). Ini wiridan pragmatis duniawiyah. Bukan wiridan untuk suluk seperti penganut tarekat. Jadi doa yang disukai orang Tegalgubug adalah yang berdampak kaya. Unik kan? Kalau baca Quran ya surat Waqiah. Konon kalau rajin baca surat ini akan jadi orang kaya.

Bawang Tunggal Madu (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA