by

Film Buku Harianku Siap Menghibur Anak Indonesia Pada 12 Maret 2020

Alfa Dwiagustiar, penata musik di film ini selain Iwan Natadiningrat,” Membuat musik ilustrasi untuk film drama musikal anak adalah Impian yang jadi kenyataan. Materi lagu-lagu Kila yang bagus membuatnya juga lebih bebas dalam mengekspresikan musiknya. Penulisan film Buku Harianku sangat positif sebab kita sudah sangat kekurangan film anak-anak yang sarat pesan moral, tapi tidak terkesan menggurui. Kita juga sudah lama sekali tidak mehhat sebuah buku harian dan kebiasaan menuliskan sesuatu yang jujur kedalamnya,” ungkap Alta Dwiagustiar.

“Berharap kehadiran BUKU HARIANKU bisa ikut memperkaya keragaman perfilman lndonesia dan menambah tontonan hiburan untuk keluarga lndonesia. Selain menghibur, ada banyak nilai keluarga dalam arti luas yang juga melibatkan kakek nenek. para asisten rumah tangga di rumah, bahkan teman-teman di lingkungan tempat tinggal dalam film ini. Karena manusia sebagai mahluk sosial, biasakan anak untuk bersosialisasi atau berteman tanpa membeda-bedakan. Biarkan mereka bermain bersama,” tambah Bobby Bossa, Produser Buku Harianku.

Film ini menampilkan Kila dan Slamet Rahardjo (keluarga Sasono), yang terdiri dari Dwi Sasono (Arya Winoyo). Widi Mulia (Rlska Handayani) dan Widuri Putri Sasono (Rintik). lni adalah pengalaman pertama kalinya mereka bermain bersama dalam satu Film dan pemain seperti, Gary lskak (Samsudi), Bacun Hakim (Cendol). Astanur Cahya (Abon), Ence Bagus (Kelik), Wina Marrino (Neneng). Tizza Radia (Cicih). serta didukung empat pemain cilik yaitu, Fairel K. Ramadhan (Bayu), Daffa Raqila Putra (Danu). Kayylsah Zahra Rusydian (Yuni) dan Samanta Zulaikha (Ayu).

Film Buku HarianKu ini berkisah tentang Kila, anak berusia delapan tahun yang ceria, cerdas, kritis, tapi juga keras kepala. Dia senang mencurahkan isi hati dengan menulis di buku harian. Suatu ketika, oleh ibunya Kila dititipkan sementara sekaligus mengisi masa liburan ke rumah kakeknya. Prapto Winoyo, di Desa Goalpara, Sukabumi.

Di desa yang asri tersebut Kila bertemu kembali dengan kawan lamanya. Rintik, yang diproteksi oleh ibunya karena menyandang disabilitas. Pun demikian, melalui penggunaan bahasa isyarat mereka berdua bisa lancar berkomunikasi dan menjadi sahabat.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA