Italia sudah menutup sekolah sejak 5 Maret 2020. Sejumlah sekolah telah menerapkan pembelajaran online dengan merekam seluruh pelajarannya melalui WhatsApp, sementara beberapa sekolah lainnya menggunakan web-learning untuk memastikan pelajaran tetap bisa berlanjut.
Dampak penyebaran coronavirus juga dialami oleh salah satu pengajar Bahasa Mandarin di Cakap yang tinggal di ChongQing, Tiongkok. Dengan segala keterbatasan yang terjadi, berbagai cara dilakukan untuk tetap dapat beraktivitas. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
“Teknologi dan internet membantu saya untuk tetap bisa mengajar dan bertatap muka dengan murid-murid saya, tanpa harus keluar rumah,” ujar Sarah Shen, lulusan Master dari Beijing Language Culture University.
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment