Menanggapi kondisi tersebut, Cakap, sebagai salah satu pemain ed-tech di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menyediakan online platform sebagai alternatif kegiatan belajar-mengajar di Indonesia. Dengan menggunakan metode interaksi dua arah, yang didukung oleh teknologi, Cakap mengembangkan solusi layanan untuk pendidikan, atau biasa disebut Education As A Service (EAAS).
“Kesehatan tetap harus diutamakan di tengah merebaknya pandemi COVID-19 ini. Dengan teknologi di bidang pendidikan yang kami kembangkan, diharapkan dapat membantu kegiatan belajar-mengajar secara aman melalui pembelajaran jarak jauh. Kami siap membantu pemerintah, lembaga pendidikan, dan juga masyarakat Indonesia untuk melawan COVID-19 dengan menyediakan teknologi dan akses belajar secara daring,” ujar Tomy Yunus, CEO Cakap.
Beberapa negara menerapkan sistem belajar secara daring untuk tetap menunjang aktivitas belajar mengajar, seperti Hong Kong, saat ini semua murid belum kembali ke sekolah sejak libur Imlek. Pemerintah Hong Kong menyatakan sekolah akan tutup setidaknya sampai 20 April sehingga proses pembelajaran pun berpindah ke sistem e learning.
Di Timur Tengah, beberapa negara telah menutup sekolahnya. Salah satunya Arab Saudi yang mulai menutup sekolah pada Senin, 9 Maret kemarin. Untuk memastikan proses belajar tetap berlanjut, pemerintah Arab Saudi menerapkan pembelajaran secara daring.
Amerika Serikat, turut meliburkan sekolah dan universitas akibat dampak penyebaran coronavirus. Sekolah di New York telah menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Para murid kini belajar via platform video conference. Dikuti oleh sejumlah universitas di New York.
Comment