KOPI, Surabaya – Youth Interfight Peacemarker Community (YIPC), sebuah komunitas lintas iman agama Islam dan Kristen Jawa Timur, menyelenggarakan Nonton Bareng atau Nonton Bersama (Nobar) sebuah film berjudul Atas Nama Percaya. Film ini diproduksi oleh Centre for Religions and Cross Cultural Studies (CRCS) Universitas Gajah Mada (UGM).
Selain itu, ada dialog bersama Ki Sudiro, Ketua Umum Pusat Sapta Darma Indonesia dan Ki Marsudi Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Surabaya. Acara nobar tersebut dilaksanakan di Ruang Laboratorium Demokrasi PPKN Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya, Jumat, tanggal 7 Februari 2020.
Kegiatan Nobar Atas Nama Percaya bertujuan membuka wacana anak milenial untuk mengenal penghayat Kepercayaan lebih dekat. Dengan demikian mereka akan mampu mengasihi saudara penghayat Kepercayaan dan memberi dukungan kepada penghayat supaya eksis di Indonesia.
Narasumber dialog, Ki Sudiro, adalah Ketua Sapta Darma salah satu organisasi Penghayat Kepercayaan dan Ki Marsudi Ketua MAjelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI). Selain kedua narasumber tersebut, hadir juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Prof Warsono, MS, Iman Pasu Purba, SH, MH, serta sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Wijaya Kusuma (UWK), Perkumpulan Pemuda Katolik, LSM dan masyarakat umum.
Pada sesi dialog bersama Ki Sudiro dan Ki Marsudi, Ki Sudiro mensosialisasikan salam ala penganut Kepercayaan. Ucapan salamnya adalah Rahayu yang perlu dibalas dengan ungkapan yang sama ‘Rahayu’, artinya selamat, terhindar dari kecelakaan.
“Penganut Sapta Darma sekarang bisa mengisi kartu Tanda Penduduk (KTP) di kolom Agama dengan Kepercayaan dan anak-anak mereka di sekolah bisa mendapat pelayanan oleh Penyuluh Kepercayaan,“ kata Ki Sudiro.
Pada saat yang sama, Ki Marsudi menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), merupakan wadah kebersamaan atau musyawarah organisasi Penganut Penghayat Kepercayaan Indonesia. “Sekarang, sekitar 350 organisasi kepercayaan bergabung di MLKI,” kata Ki Marsudi.
Comment