KOPI, Jakarta– Indonesia telah berperan aktif dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Peran Indonesia ini antara lain menurunkan angka kemiskinan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), reformasi penghentian tambang liar, restorasi gambut, serta program substitusi bahan bakar ke bahan bakar rendah karbon seperti B30 atau penggunaan kendaraan listrik.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat melakukan pertemuan dengan Executive Secretary of United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana dan rombongan di Kantor Wakil Presiden Jalan Merdeka Utara Jakarta, Jumat, (28/02/2020).
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan, bahwa selain peran aktif dalam mendukung program SDGs dan mengimplementasikannya di Indonesia, hal penting lainnya yang harus disertai juga adalah pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Kita tidak hanya memperbaiki kondisi fisik lingkungan namun juga sambil mengedukasi masyarakatnya, termasuk melakukan tindakan tegas atas perusakan lingkungan yang dilakukan. Itu lebih penting,” tutur Wapres.
Menanggapi sasaran-sasaran yang terdapat di dalam SDGs, Wapres menilai 17 sasaran yang ditetapkan belum menyinggung tentang isu kerukunan untuk menangkal masalah radikalisme di dunia.
“Saya melihat ketujuh belas sasaran SDGs ini belum secara mendalam membahas tentang isu kerukunan. Menurut saya, isu kerukunan ini sangat penting untuk menangkal radikalisme yang bermunculan di berbagai tempat,” tegas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan penyebaran virus Corona yang sangat cepat dan saat ini sedang menjadi isu global. Walaupun dampaknya sangat besar bagi banyak negara, Wapres mengimbau agar program-program PBB melalui UN-ESCAP tetap dapat terus berjalan.
Mengakhiri audiensi, tak lupa Wapres memberikan apresiasi atas prestasi Armida Alisjahbana sebagai Warga Negara Indonesia yang dapat menduduki jabatan strategis di PBB.
Sebelumnya Executive Secretary of UN-ESCAP Armida Salsiah Alisjahbana menjelaskan maksud kedatangan organisasinya ke Indonesia. Ia menyampaikan bahwa tujuan UN-ESCAP ke Indonesia adalah untuk mempererat hubungan dan kerja sama Indonesia dengan organisasi PBB ini. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan undangan the 76th Session of UN-ESCAP (Sidang Komisi ke-76 ESCAP) kepada Presiden RI. Adapun the 76th Session of UN-ESCAP akan diselenggarakan pada tanggal 18 sampai dengan 22 Mei 2020 di United Nations Conference Center, Bangkok. UN-ESCAP juga mengagendakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri, Menko Polhukam, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Riset dan Teknologi dalam kunjungannya kali ini.
“PBB memfokuskan percepatan SDGs melalui program The Gate of Action. Seperti diketahui, 17 sasaran SDGs ditargetkan selesai pada tahun 2030 dengan fokus sasaran UN-ESCAP di Asia Pasifik adalah poverty inequality, kesetaraan gender, dan climate change. Khusus climate change, 50 persen gas CO2 berasal dari Asia Pasifik. Oleh karenanya dibutuhkan kontribusi dan solusi lebih banyak,” ujar Armida.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang menggerakan program investasi untuk kalangan swasta agar berinvestasi pada proyek yang berkaitan dengan isu lingkungan (climate finance).
Armida Alisjahbana hadir menemui Wapres bersama UN Development Programme Resident Representative Christophe Bahuet, Director of Environment and Development Division ESCAP Stefanos Fatiou, Director of Information and Communications Technology and Disaster Risk Reduction Division ESCAP Tiziana Bonapace, Senior Economic Affairs Officers, dan Subregional Office for South East Asia ESCAP Ruhimat Soerakoesoemah.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Tim Ahli Wakil Presiden Bambang Widianto, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pengembangan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Abdul Muis. (RMS/NN, KIP-Setwapres)
Comment