by

Greta dan Corona

Tak ayal para pemimpin dunia terkejut. Mereka mengakui, ucapan Greta benar. Tapi aneh: para pemimpin dunia maju, tak mau mengakui bahwa mereka merampas hidup generasi mendatang. Mereka sengaja memancing kompetisi ekonomi yang merusak lingkungan. Pemimpin negara paling berkuasa, Donald Trump dari AS, misalnya, sengaja merusak kesepakatan internasioanl untuk mencegah global warming. Tragisnya, aksi konyol Trump dibenarkan negara-negara lain.

Bagi Trump, global warming adalah omong kosong. Padahal bukti menunjukkan, global warming itu nyata. Senyata-nyatanya. Salju abadi di Mount Everest, akibat kenaikan suhu bumi, kini mulai berkurang. Es di kutub utara mulai menipis. Badai laut akibat perubahan suhu bumi makin dahsyat. Hutan tropis makin rusak. Jumlah dan jenis spesies makin berkurang.

Dan sekarang ini, dunia tengah dag-dig-dug menghadapi virus corona (corona virus, CoV) yang ganas dan mematikan. Corona Virus – CoV — awalnya muncul di daerah Wuhan, pedalaman China, Provinsi Hubei. Konon, virus corona, bangkit dari dalam hewan-hewan liar yang diburu msayarakat China. Untuk makanan. Seperti kera, ular, dan kelelawar.

Kini virus itu menyebar ke hampir seluruh daratan China. Sampai tulisan ini dibuat, korban tewas akibat CoV — berdasarkan catatan resmi Pemerintah China — telah mencapai 564 orang. Sementara dari catatan tak resmi, konon, mencapai sekitar 24.000 orang tewas. Tencent, perusahaan terbesar kedua di Cina yang membocorkan info mengejutkan itu. Jika benar, angka ini jauh lebih tinggi dari angka resmi. Konon, Partai Komunis di Beijing sengaja menahan informasi faktual tersebut.

CoV yang menyerang manusia itu, kini menjadi ancaman dunia. WHO (World Health Organization, PBB) menetapkan: bahwa wabah CoV adalah ancaman darurat global. Dunia sedang menghadapi ancaman serius “penyusup” mematikan. Kini negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia ramai-ramai memulangkan warganya yang ada di provinsi Hubei. Mereka takut warganya tewas di China. Mereka lupa, memulangkan warganya yang tinggal di China, sama saja dengan ikut mempercepat dan memperluas penyebaran CoV.

Kerugian manusia akibat penyebaran CoV, sungguh tak terbayangkan. Masalah ekonomi terlupakan karena keselamatan jiwa manusia lebih berharga dari apa pun. CoV yang tidak kasat mata seperti hantu, benar-benar telah meluluhkan kesombongan manusia antroposentris.

Bawang Tunggal Madu (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA