by

Filantrofi Kakak Teladanku

Saat itu tidak ada telepon seluler, tidak ada pesan elektrik, dan tentu, tidak saling bertelepon. Waktu itu di rumah orang tua-ku pun, di Matraman belum ada sambungan telepon. Kadang aku harus berjalan kaki cukup jauh ke Jalan Raya Matraman — di mana ada box telepon umum di muka sebuah hotel (yang kini menjadi area parkir Toko Buku Gramedia), hanya untuk menelpon Kak Budhy atau Pak Djohan. Untuk menanyakan tema diskusi di KSP.

Figur almarhum Pak Djohan dengan rak-rak bukunya yang banyak di rumahnya membuatku kagum. Istri beliau almarhumah ibu Solichah Effendi acap aku temui di dapur rumah, ketika sedang membuat kue untuk nyamikan diskusi KSP.

Kadang ingatan segregasi jender amat kuat melekat padaku. Ini karena perempuan tidak harus ikut berdiskusi sejak awal, tapi terlibat dalam menyiapkan minuman teh dan kue untuk peserta KSP. Aku sering mendapat tugas menyiapkan dan membawa minuman ke ruang diskusi di meja tamu. Di teras belakang rumah menuju dapur, acap kujumpai Winda, putri tertua keluarga Pak Djohan beserta adiknya Nona dan Doda.

Kak Denny bersama Pak Djohan dan teman lain duduk melingkari meja bundar di ruang tamu rumah Proklamasi No. 51 itu. Kerap mataku menangkap tubuh yang tinggi langsing dengan wajah manis imut-imut, asyik berdiskusi dengan Pak Djohan dan tokoh-tokoh lain yang hadir. Itulah awal kesanku kepada Kak Denny di tahun 1983 dan sepanjang tahun setelahnya.

B. Era Tahun 80an Kumpul Bocah dan Bermimpi ke Luar Negeri

Menggunakan pendekatan ini, bolehlah dikatakan KSP bukan hanya sekedar arena “Ngumpul Bocah Kelompok Studi Proklamasi” . Tetapi awal pembentukan pribadi mandiri sesuai prestasi dan karakter masing-masing anggotanya.

Kemampuan menulis dan berdebat serta mengkompilasi ide serta pemikiran baru, nampak menghiasi watak cowok-cowok anggota KSP. Mulai dari Kak Budhy, Kak Denny, Uda Jonminofri, Uda Elza Peldi Taher, Kak Asrun, Kak Agus Lenon, Kak Ali Alatas, Kak Syaefudin Simon, dan Jojo Raharjo.

Madu Baduy (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA