Tapi itulah Denny JA. Ia bagaikan batu karang dengan argumennya, didukung bacaannya yang amat luas, siap dibully dan dihina dengan kata-kata kasar sekalipun. Tapi ia tetap hangat pada semua orang, termasuk kepada pembencinya sekalipun.
Saya amat senang, Denny kini kembali ke habitatnya sebagai seorang penulis yang produktif. Profesi yang telah menghantarkan namanya menjadi pesohor di negeri ini. Itulah rumah yang sesungguhnya seorang Denny JA. Rumah idamannya sejak masih jadi mahasiswa.
Met milad Denny. Semoga terus berkarya untuk bangsa.
Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment