by

CoV dan Persaingan Dagang

Tapi, apakah setiap orang yang terindikasi kena virus itu tewas? Tidak! Dari jumlah orang yang terserang virus tersebut, tingkat kematiannya tak lebih dari 2,5%. Malah, ketika H1N1 menyerang manusia, tingkat kematiannya hanya 0,02 persen. Itu terjadi ketika manusia belum mempunyai teknologi kedokteran semaju sekarang. Saat ini, dengan kemajuan teknologi, Insya Allah, tingkat kematiannya akan lebih rendah lagi.

So, tak usah panik berlebihan. Catat, orang-orang yang terjangkit CoV, hanya sedikit yang tewas. Tidak seperti orang yang menghirup gas karbon monoksida atau gas sarin, yang kematiannya nyaris 100 % tewas.

CoV di Wuhan, China, konon, menjadi pandemi yang menjangkau seluruh dunia. Sesak nafas akibat cengkeraman CoV akan menular ke seluruh bumi. Jumlah kematian akibat penyebaran CoV akan sangat banyak. Jutaan manusia akan tewas. WHO mengumumkan, akibat CoV, umat manusia berada dalam darurat global. Benarkah isu itu?

Isu CoV adalah makanan empuk bagi persaingan dagang Sino-Amerika. Tiongkok, memenangkan persaingan itu. Ia, kini sedang menjadi primadona ekonomi dunia. Dan China kudu hancur. Supaya Amerika menang.

So, travel warning untuk warga Tiongkok oleh beberapa negara, termasuk Indonesia, tampaknya lebih bersifat politis. Terpancing isu CoV yang dibesar-besarkan Amerika dan sekutunya. Akibat isu itu, betapa besar kerugian ekonomi yang diderita Tiongkok. Juga negara lain yang ekonominya bergantung pada China. Wow banget!

Pernyataan CoV sebagai wabah ”penyakit menular” oleh para peneliti, memang benar dari sisi ilmiah. Tapi menular sampai tingkat mana, itulah yang sulit diprediksi. Itulah sebabnya, dalam kehidupan sosial, pernyataan itu amat sangat tidak bijak. Ini karena studi laboratorium sangat terbatas parameternya dibanding dunia nyata.

Ada beribu bahkan berjuta parameter yang mempengaruhi pola kerja virus CoV. Jadi tidak mudah untuk menyimpulkan, apakah ini penyakit menakutkan karena mudah menular atau tidak.

Madu Baduy (https://www.tokopedia.com/madubaduy)
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA