by

Al-Quran Dasar Pedoman bagi Umat Manusia

KOPI, Karawang – Al-Quran adalah Kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada umat Islam, karena Kitab inilah yang menjadi dasar pertama dalam mengupas soal agama dengan dibantu oleh Hadits Rasulullah SAW. Berbeda dengan Kitab agama lain, yaitu Zabur, Taurat dan Injil, maka Al-Quran mempunyai kedudukan yang istimewa baik mengenai sifatnya maupun mengenai jiwanya.

Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang belum diubah dan tidak mungkin diubah. Dia adalah Kitab suci yang kekal lagi abadi.

Fungsi Al-Quran ialah :

  1. Menyempurnakan agama kitab yang terdahulu daripadanya, dengan menamakannya “Agama Islam”.
  2. Menyempurnakan budi pekerti dengan menamakannya “Budi Pekerti Luhur”.

3.Menentukan hukum-hukum yang dinamakan “Syariat”.

Dalam memberikan pengertian mengenai soal-soal tersebut, Al-Quran membentangkan sejarah umat-umat yang dahulu, keadaan dan cerita-cerita (kisah) yang berlaku pada umat-umat itu. Hukum yang digariskan oleh Al-Quran itu hanya sekedar garis besarnya saja, yang dijadikan contoh atau dasar pertimbangan bagi umat Islam dari masa ke masa. Yang terpenting diantaranya adalah hukum-hukum mengenai kemasyarakatan yang dapat mengangkat derajat kehidupan umat.

Sifat Al-Quran adalah menuntun umat manusia ke arah kebajikan dengan berbakti dan berkhidmat kepada Allah SWT, guna keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat. Jiwanya ialah semangat kerjasama dalam tuntunan Ilahi sebagai dasar hukum dalam hubungan antara manusia dengan manusia sebagai makhluk yang diserahi amanat menduduki alam dunia ini.

Beberapa hal yang harus diketahui tentang Al-Quran:

  1. Al-Quran memberi tugas guna memimpin umat manusia untuk hidup damai. Dengan membaca Al-Quran, orang-orang yang beriman dapat tenteram jiwanya, tenang pikirannya dan subur pandangannya.
  2. Al-Quran mendidik manusia agar memiliki budi pekerti yang luhur, supaya ia menjadi makhluk yang utama dan sempurna dalam menciptakan perdamaian alam yang abadi.
  3. Al-Quran menyerukan kepada seluruh manusia bahwa mereka berasal dari satu keturunan, maka tidaklah sepantasnya timbul perselisihan antara manusia dengan manusia.
  4. Al-Quran menjelaskan tugas manusia dalam hidup ini, seperti yang terkandung dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13 yang artinya: ” Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dalam keadaan sama, dari satu asal: Adam dan Hawa. Lalu kalian Kami Jadikan, dengan keturunan, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal ban saling menolong. Sesungguhnya orang yang paling mulia derajatnya di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa diantara kalian. Allah SWT sungguh Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Mengenal, yang tiada suatu rahasia pun tersembunyi bagi-Nya. (Terjemah Quraish Shihab).
  5. Al-Quran diturunkan untuk seluruh alam dengan perantaraan Rasul yang umum sifat dan tugasnya, setelah manusia menerima pelajaran-pelajaran keagamaan dan mengetahui Ketuhanan, Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT kepada Kaum mereka dengan bahasanya masing-masing.
  6. Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab sebagai bahasa kaum Muslimin. Bahasa Arab bukanlah bahasa nasional bagi satu bangsa, tetapi adalah bahasa Agama.
  7. Al-Quran adalah dasar Agama untuk setiap masa dalam susunan kata – kata yang sesuai untuk segala tempat, masa dan keadaan, hingga Kitab suci ini merupakan pegangan manusia yang hidup, dan subur dengan pikiran yang berkembang menurut kemajuan.

Beberapa tokoh dunia memberikan pengertian tentang Al-Quran :

  • Gohnson berkata : “Al-Quran adalah seruan kenabian yang sampai ke lubuk hati.
  • Washington Irving berkata : Al-Quran mengandung pelajaran terpuji suci dan tinggi”.
  • Dr. Stenggass berkata : Al-Quran itu adalah semulia- mulia Kitab yang kukenal.
  • Goethe berkata : Al-Quran menarik, mengagumkan dan memaksa seseorang memuliakannya dan mensucikannya”.
  • Hirsteld berkata : ” Tidak ada yang mengatasi Al-Quran; dalam kekuatan memberi pengertian, dalam ketinggian bahasanya hingga dalam susunan dan tata tertib kata-katanya.

Agama Islam adalah satu-satunya agama yang menyinggung seluruh soal dari persoalan dunia dan akhirat, dengan pengertian bahwa manusia tidak terlepas dari urusan duniawiah dan Hari Pembalasan.

Agama yang dipimpin oleh Al-Quran ini tidak mundur jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan, tidak ketinggalan jika diuji dengan pendapat ahli-ahli dalam segala bidang dan tidak kalah kalau diadu dengan kecerdasan manusia dijagat raya.

Al-Quran bukan semata-mata buku sejarah, walaupun sejarah dibentangkan secara luas didalamnya untuk menjadi tauladan dan perumpamaan serta pelajaran. Al-Quran itu penting bagi manusia untuk dipelajari dan diikuti isi dan ajarannya.

Percaya kepada Al-Quran berarti percaya kepada Islam, percaya kepada Pesuruh Allah, Percaya kepada ajaran agama dan percaya kepada manusia sebagai makhluk yang paling terhormat, mempunyai sifat-sifat tersendiri berlainan dari mahluk-mahluk yang lain dan memiliki otak yang dapat berpikir, mempertimbangkan antara baik dan buruk dan membawa ke jalan yang benar.

Al-Quran itu diturunkan kepada manusia sebagai jiwa yang mengendalikan manusia itu dalam kesatuan tubuh halus dan tubuh kasar untuk menjadi manusia yang sempurna.

Seperti yang terkandung dalam Firman Allah SWT, Surat Al- Baqarah Ayat 2-5 yang artinya :
” Tidak syak lagi bahwa Quran itu adalah petunjuk bagi orang yang berjiwa taqwa , yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan sembahyang dan membelanjakan sebagian daripada rejeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab yang Kami turunkan kepada mereka dan Kitab-kitab yang Kami turunkan kepada umat yang sebelum mereka, serta mereka percaya pula pada hari kemudian. Mereka itu diatas petunjuk Allah dan mereka itu orang-orang yang mencapai kemenangan”.

Maka Al-Quran bukan semata-mata untuk dibaca tetapi untuk diamalkan isi dan artinya dan dimengerti pelajaran dan tujuannya agar bertempat di hati sanubari manusia yang hidup berjiwa, berpikir dan berkepribadian sebagai manusia”. (Neneng JK – KOPI)

Sumber : Buku Filsafat dan Hikmat Syariat Islam, Jilid I, Tahun 1966

Pengarang : DR. Fuad Mohd. Fachruddin

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA