KOPI, Lubuklinggau – Puskesmas Simpang Priuk Kota Lubuklinggau, saat ini sudah menerapkan program Replikasi Inovasi penanggulangan Stunting. Inovasi yang berjudul Pak Camat singkatan dari Pantau Kilat Calon Mama Terpadu. Inovasi ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau bekerjasama dengan KUA Lubuklinggau Selatan II.
Ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan calon pengantin dengan memberikan pelayanan kesehatan berupa, pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas caten perempuan. Belum lama ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis angka stunting pada tahun 2019 turun menjadi 27,67 persen. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 angka stunting sempat tembus 30,8 persen.
Sedangkan Menurut Hj Yetti Okta Rina Prana istri H Sn Prana Putra Sohe Wali Kota Lubuklinggau, diinput dari rilis berita salah satu media, stunting bukan hanya terjadi pada keluarga tidak mampu, tetapi kebanyakan dari kelompok menengah.
“Biasanya, dimasa anak-anak sudah diracuni dengan berbagai jajanan yang instan sehingga anak-anak kurang asupan protein. Anak-anak yang kurang mampu malah tidak diberi jajanan oleh orang tuanya, maka mereka mengkonsumsi nasi, jagung dan sesekali telur, malah itu lebih sehat. Maka dari itu saya berani mengatakan bahwa stunting juga berasal dari pola makan yang salah,” terang Rina Prana.
Ia juga berkomitmen akan melaksanakan gerakan yang kreatif dan inovatif dalam upaya pencegahan stunting khususnya di Kota Lubuklinggau. Mulai dari para ibu yang harus menjaga diri dan keluarganya untuk membenahi pola makan yang sehat.
Terpisah Dr. FD Firmansyah Pimpinan puskesmas Simpang Priuk saat di jumpai penulis, pada Selasa (28/01/2020) beliau menyampaikan: “Kebetulan inovasi ini memang dari kita puskesmas Simpang Periuk, dan diakui oleh provinsi untuk di duplikasi ke semua puskesmas di kota/kabupaten masing-masing, sejauh ini sudah ada sepuluh kabupaten/kota yang menduplikasi program ini.”
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting yang mana sudah sudah menjadi isu nasional. “Diharapkan seluruh Puskesmas di Kota Lubuklinggau menduplikasi inovasi ini. Sebab target di situ wanita-wanita yang akan menikah dan nantinya siap akan menjadi seorang ibu,” harap Eef. (Vhio)
Comment