by

Pengamat Politik dan Aktifis Bersatu Segerakan Pemekaran Sumselbar

KOPI, Lubuklinggau –  Garda Muda Palapa melaksanakan diskusi politik bertema “Saatnya Menjadi Provinsi Baru, Semangat untuk Mencapai Cita-cita Kemajuan Pembangunan Daerah”, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Hakmaz Taba, Senin (27/1/2020).

Ketua Umum Garda Muda Palapa Kota Lubuklinggau, Sugeng Prayoga, SP mengatakan sudah diwacanakan beberapa tahun lalu pembentukan Provinsi Sumsel Barat (SUMSELBAR). Salah satu alasannya adalah jarak tempuh ke ibu kota provinsi Sumatera Selatan yang harus ditempuh selama tujuh jam dari kota Lubuklinggau, yang artinya lebih dekat ke ibu kota provinsi tetangga yaitu provinsi Bengkulu.

“Hal ini, tidak bisa dibendung lagi, karena dengan provinsi baru, pasti pembangunan akan lebih merata, perekonomian meningkat, daerah maju. Apalagi saat ini di wilayah barat pembangunan sangatlah kurang maksimal,” jelasnya.

Sugeng juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung gerakan ini, serta ia juga meminta yang punya jejaring agar dapat membantu percepatannya pemekaran ini.

Sementara itu Wakil Wali Kota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar mengatakan ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur dan syarat. Namun menurutnya secara koprehensif memenuhi syarat.

“Besar harapan pemekaran bisa meningkatkan pelayanan publik, memutus mata rantai ketertinggalan akibat belum adanya pemerataan. Sangat tepat untuk didiskusikan dalam wacana untuk pemekaran, prosesnya harus kita mulai dari sekarang. Pembentukan ini juga perlu persetujan DPRD, persetujuan Walikota/Bupati, DPRD Provinsi dan Gubernur,” ujar Wawako.

Adapun sebagai narasumber diskusi publik yakni, Ketua Presedium Sumselbar Wahisun Wahid Wahis, pengamat politik Eka Rahman, Waka I DPRD Mura Firdaus Cik Olah, anggota DPRD Lubuklinggau Hendi Budiono, anggota DPRD Muratara Amri Sudarsono, Dekan Fisip Unmura M Fadhillah Harnawansyah serta dimoderatori Rian Hidayat.

Wahisun mengatakan dalam pergerakan bagaimana menyongsong pemekaran Sumselbar jangan sampai kendor. “Kami sudah pertemuan di Pagaralam termasuk tokoh dan sesepuh, pada prinsipnya mereka sepakat. Manfaat pemekaran adalah pelayanan lebih baik, cepat dan murah, keadilan pemerataan dan kesejahteraan, mengejar ketertinggalan dan mempercepat pembangunan serta aspirasi bisa lebih terdengar,” paparnya. (Vhio)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA