KOPI, Jakarta – Perkembangan teknologi handphone yang menjadikan pixel camera yang melekat padanya menjadi makin besar bahkan melebihi pixel camera SLR ( single lens reflex) menjadikan handphone menjadi salah satu alternatif alat dalam pengambilan foto maupun video sehingga memungkinkan camera HP untuk liputan dengan prinsip pengambilan gambar yang sama dengan camera konvensional.
Camera dalam paket handphone memiliki kelebihan antara lain lebih ringan sehingga hanya perlu digenggam, bisa digunakan untuk berbagai aplikasi lain baik melalui editing atau langsung dan bisa digunakan oleh siapapun tanpa perlu mengetahui dan mendalami fungsi menu dari camera tersebut. Bahkan untuk pengambilan foto dasar tanpa manipulasi atau efek apapun bisa dikerjakan oleh anak- anak. Pernahkah Anda lihat sepasang pria dan wanita minta tolong seorang anak untuk memfotonya? Hal ini karena mereka ingin foto berdua yang tidak dalam kategori selfie (foto sendiri). Banyak kemudahan foto menggunakan handphone ini sehingga sejak era camera hp makin canggih para fotografer dan pewarta foto selalu mengadakan eksperimen bahkan menggunakan camera hp tersebut untuk pengambilan gambar.
Kekurangan yang ada dalam handphone terus diperbaiki oleh produsen untuk meningkatkan mutu standar yang sejajar dengan camera profesional dengan harapan target pasar yang semakin luas terutama untuk para fotografer profesional. Perbaikan pada fungsi makro, mikro, anti shake dan anti flare juga makin ditingkatkan. Namun dengan menyempurnakan kekurangan ini apakah tidak akan menjadi rancu penggunaannya karena fungsi utama handphone adalah untuk telepon dan bukan untuk pengambilan foto atau video sebagai fungsi utama. Camera sebagai alat bantu justru mengaburkan denganfungsi pokok dari telepon tersebut.
Foto
Pengambilan foto dengan menggunakan camera hp untuk foto juga menggunakan cara sebagaimana dilakukan dengan menggunakan camera SLR atau camera pocket pada umumnya. Artinya antara lain pengambilan foto tidak boleh menghadap cahaya yang terangnya melebihi kemampuan diafragma atau iris camera tersebut. Pemotretan juga tidak dilakukan dalam obyek dan ruang yang terlalu gelap karena low light ini akan menimbulkan coral atau memerlukan black level yang tinggi sehingga mungkin dianggap tidak layak untuk tujuan komesial dan hanya digunakan untuk tujuan tertentu.
Untuk hasil yang tidak flare (tembusan cahaya) maka pengambilan foto diusahakan tidak melawan cahaya yang terang sekali, atau pengambilan dicrop atau dibatasi hanya pada obyek yang tidak mengenai cahaya tersebut. Bagaimana dengan pemotretan sunset atau matahari terbenam? Untuk pengambilan foto, obyek bisa ditempatkan utuk menutupi cahaya matahari tersebut dengan memberikan cahaya pada obyek tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan sunset tersebut tampak di depan obyek tersebut. Namun untuk pembuatan silhoute maka maka pengambilan alami tidak perlu menambahkan cahaya pada obyek tersebut.
Foto liputan dengan obyek bergerak lebih aman jika menggunakan dengan menu sport supaya tidak menimbulkan shadow (bayangan) pada obyek yang difoto. Apalagi dengan pergerakan obyek yang sangat cepat. Dengan menggunakan mode ini maka rana dan shutter speed camera menyesuaikan secara otomatis pada pemotretan ini untuk pemakaian dengan obyek atau camera yang bergerak.
Bagaimana spesifikasi camera yang bisa digunakan untuk pengambilan foto? Bicara soal spesifikasi tentu menyinggung masalah harga handphone yang digunakan dan spesifikasinya secara umum. Tetapi mengenai camera itu sendiri, spesifikasi camera dengan 5 MP (mega pixel) pun sudah cukup untuk membuat foto untuk liputan dengan aspek rasio 4: 3 yang memiliki ukuran 2576 x 1932 pixel. Tentu dengan makin tinggi pilihan pixel maka gambar yang dihasilkan makin tajam atau pixelnya makin rapat jika foto tersebut dilihat atau diprint dengan ukuran yang lebih besar. Atau dengan pilihan aspek rasio yang lain dengan 16:9 dengan 3,7 MP atau ukuran 2560 x 1440 pixel. Ukuran ini ini sudah cukup untuk foto liputan media online atau foto yang tidak memerlukan pixel yang besar.
Video
Penggunaan camera dengan video dengan resolusi yang kecil akan menghemat batere dan memori baik pada handphone atau memori card external. Untuk pilihan resolusi VGA dengan resolusi 640 x 480 pixel sebenarnya sudah cukup untuk pembuatan video untuk handphone dengan layar 4 inch atau 6 inch. Tetapi untuk upload ke Sosmed misalnya Youtube maka jika video tersebut diputar dengan layar yang lebih besar (monitor 14 inch ke atas) ke atas maka tidak menuuutup kemungkinan gambarnya akan pecah atau detail fokusnya kurang. Video hasil dri resolusi VGA ini juga kurang fokus jika dikonversi dalam format High Definition atau HD 720.
Pilihan resolusi HD 720 atau 1280 x 7210 pixel akan menghasilkan video yang sudah cukup bagus untuk diputar/ play dengan media device atau perangkat apapun (handphone, tablet atau laptop dan personal komputer).
Format untuk liputan dengan bentuk landscape dengan aspek rasio 16:9 lebih disarankan karena dalam teknologi HD hingga 4K atau 6K menggunakan aspek rasio 16: 9 tersebut. Dengan penggunaan aspek rasio 4: 3 jika dikonversikan menjadi 16:9 untuk hasil yang proporsional maka bisa dilakukan crop atas bawah atau penambahan background frame kanan kiri hingga terpenuhinya aspek rasio tersebut dengan tetap menampilkan video dengan aspek rasio 4:3 secara utuh. Jika pilihannya adalah crop atas bawah maka head room atau batasan frame atas video harus tetap aman. Maka dari itu crop pada frame atas biasanya hanya sedikit dan diperbanyak frame bawah yang nanti juga akan tertutup dengan aneka template dan running text di bawah.
Pola pengambilan video (shooting) memiliki 3 corak yang secara umum kita saksikan di televisi atau media visual lain. Shooting pertama adalah dengan cara camera statis dan obyek yang bergerak. Cara kedua adalah camera yang bergerak sementara obyeknya statis dan ketiga adalah camera dan obyeknya bergerak. Mana yang bagus atau penting? Ketiganya jika disesuaikan dengan aplikasi yang sesuai maka akan menghasilkan video yang baik dan enak ditonton.
Untuk lebih memantapkan pemahaman tidak ada salahnya kita baca panduan penggunaan alat dan bertanyalah pada orang yang lebih tahu tentang produk tersebut atau lebih berpengalaman.
Salam Framing!
Comment