by

Kredo Wilson Lalengke: Anomali Mesjid di Gedung Wakil Rakyat

KOPI, Jakarta – Gambar di atas adalah foto Masjid Baiturrahman yang anggun, indah, artistik, kokoh berdiri di bagian belakang kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta. Keberadaan ‘Rumah Tuhan’ di lingkungan gedung wakil rakyat itu tentunya, dari sudut pandang estetika lingkungan, dapat menambah khazanah kemolekan pemandangan di sekitarnya. Sudah sangat jamak di pemandangan kita, bahwa keberadaan sebuah masjid dan mushala di dalam kompleks perkantoran di negeri ini adalah hal biasa dan justru didukung eksistensinya oleh banyak pihak. Sehingga tidak mengherankan jika di hampir semua kompleks perkantoran dan juga sekolah-sekolah, bahkan di Istana Negara, terdapat mesjid atau mushala.

Jika di daerah yang berpenduduk mayoritas Muslim, ada masjid-masjid di lingkungan perkantoran pemerintahnya, hal serupa mungkin juga terjadi di wilayah-wilayah yang dominan masyarakatnya penganut Kristen atau Hindu; perkantoran di sana memiliki gereja atau pura di sebelah gedungnya, seperti di Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Bali. Bila pun tidak kita jumpai gereja dan pura, atau tempat ibadat lainnya, boleh jadi hal ini disebabkan oleh intensitas kegiatan do’a atau sembahyang umatnya yang tidak sesering umat Muslim, sehingga tidak perlu dibangun gereja dan pura di dekat kantor.

Ditilik dari kegunaan tempat-tempat ibadah di dalam kompleks perkantoran pemerintah dan sebagian perkantoran swasta, hal ini tentulah amat positif, terutama bagi para pekerja yang dengan tekun dan rajin menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya. Melalui penyediaan sarana ibadah seperti itu, kesempatan untuk melaksanakan “kewajiban agama” masing-masing pegawai dapat dipergunakan semaksimal mungkin dan lancar. Keberadaan bangunan keagamaan itu sekaligus juga memberi inspirasi dengan nuansa keagamaan yang kuat bagi sebuah kompleks perkantoran. Dari “interaksi” antar bangunan rumah ibadah di dalam kompleks dengan gedung-gedung perkantoran yang ada, tercipta harmonisasi yang bersifat religius, yang selanjutnya dapat membawa rasa damai dan ketentraman jiwa.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA