Tapi setelah kasus Roger Ailes meledak, dan ia dipecat oleh sang pemilik Rupert Murdoch, situasi berbalik. New York Times juga memberitakan. Satu persatu pembela Roger Ailes kembali menulis di akun media sosialnya masing- masing. Ada yang meminta maaf. Ada yang menyesal mengapa tidak lebih membuka mata.
Roger Ailes pun sadar. Ketika kekuasaannya hilang, hilang pula segala pembelaan. Pujian berganti hujatan.
-000-
Kisah di atas tak muncul di film Bombshell. Saya mengeksplorasinya sendiri setelah lama tersentak menyaksikan film berdasarkan kisah sebenarnya itu.
FOX NEWS membawa ideologi baru dalam sejarah televisi berita. Mereka tidak menjual berita. Di era terbuka seperti sekarang, berita apapun, bisa diakses oleh siapa saja, dari begitu banyak sumber berita.
FOX NEWS menjual opini dan komentar atas berita. Setiap kali muncul berita besar, terutama soal isu politik, ekonomi, gaya hidup, FOX NEWS memframing berita itu dalam bentuk opini dan komentar.
Secara terus terang pemilik stasiun TV Rupert Murdoch menyatakan: TV ini TV kaum konservatif.” Haluan politik mereka sejalan dengan Partai Republik. Opini mereka pro pada nilai konservatisme, dan kritis atas nilai kaum liberal.
Rupert Murdochpun mengangkat Roger Ailes sebagai pimpinan tertinggi di FOX NEWS. Tokoh ini dikenal sejak lama sebagai konsultan media calon presiden dan presiden dari Partai Republik.
Roger pernah menjadi konsultan media bagi Richard Nixon, Ronald Reagan dan George Bush. Ia pun ikut terlibat dalam kampanye Donald Trump.
Comment