by

Indonesia Melawan Pancasila

Engkau memang lucu dan lugu. Sebab hati dan jiwamu tuna nalar. Persis para penghuni istana. Kerjanya kini ukur, gadai dan jual tanah di mana-mana plus kapan saja. Tak peduli pikiran dan perasaan warganegara.

Aku tak berdaya. Entah mengapa. Aku tak mengerti. Entah di mana. Apa yang kurasa. Apa yang kupikir. Setrilyun lalu gugup. Kini rindu yang tak pernah begitu hebatnya. Aku tau kau bisu dan buta tapi kumencintaimu lebih dari yang kau tau. Dan, kau takkan pernah tau. Sebab kau munafik dan penipu. Kaulah indonesia kini.

Engkau marah pada masa lalu. Lalu, aku persembahkan hidupku untukmu. Engkau dendam dengan waktu. Lalu, kurelakan hatiku padamu. Engkau benci takdir kelam. Lalu, kau membisu, diam seribu bahasa. Engkau sakit luar dalam. Lalu, hati kecilku bicara tentang kasih sayang dan pemberontakan. Tentang postkolonial dan triasekonomika.

Engkau memang belagu. Menyanyi dan kirim doa tiap hari. Tapi, baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan. Kaki-kakikupun remuk redam. Tangan-tanganku patah berantakan. Lalu, kau buat pecah seluruh hatiku. Semua jiwaku. Tanpa sisa. Tanpa warisan buat tetangga. Apalagi anak-cucu.

Engkau memang dahsyat. Seperti matahari. Dikejar seluruh dewa. Kencing di tiap kota. Jajakan ide dan senyum. Bokong kerinduan Nikita kau kalahkan juga. Kini, semoga aku memahami sisi hatimu yang beku. Mengerti jiwamu yang rusak binasa. Membaca cara berpikirmu yang delusif. Hingga suatu saat datang keajaiban hingga kaupun waras kembali.

Kini aku mencintaimu lebih dari yang kau mengerti. Kini aku merindukanmu lebih dari yang kau sadari. Kini aku menyayangimu lebih dari yang kau tangisi. Saat revolusi belum selesai. Saat buruh-buruh belum merdeka. Saat anak-anak miskin butuh beasiswa.(*)

Penulis: Prof. M. Yudhie Haryono, PhD, jurnalis, penulis buku, dosen, pemerehati bangsa, tinggal di Depok.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA