by

In Memoriam KH Ma’mur Nur: Politik dalam Takdir Tuhan

“Kalau begitu saya tak mau dilantik,” ujar Kang Ma’mur.

“Ya gak apa apa. Nanti saya carikan orang yg mewakilinya,” ungkap Kyai Chozin.

Diam diam Amdad, putra pertama Kyai Ma’mur mengurus semua administrasinya di Senayan. Amdad tahu abahnya tak pernah patuh pada siapa pun kecuali kepada Mbah Maemoen Zubair, kyainya saat mesantren di Ponpes Al Anwar Sarang.

Abah, Mbah Maemoen mengizinkan Abah di Senayan — kata Amdad. Baru Kyai Ma.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA