“Ya gak apa apa kyai. Kyai istirahat saja. Semoga sakitnya sembuh. Nama kyai akan dicoret KPU, kalau kyai meninggal. Selagi kyai masih hidup, kyai tetap caleg DPR. Gak bisa diganti.”
Mendengar Jawaban Ketua DPW PPP Jabar ini. Kang Ma’mur nyerah. Ia pasrah saja kpd Allah. Mana yg terbaik.
Masa kampanye mulai. Tapi sakit Kyai Ma’mur makin parah. Biro biro kampanye, bangun pun gak bisa. Sampai selesai masa kampanye, sakitnya beum sembuh. Ia tak peduli hasil Pamilu. Tahu dirilah, secara logika tak mungkin memang. Tidak kampanye, tidak bagi bagi uang, dan tidak pasang baliho satu pun — mana mungkin terpilih.
Tapi takdir bicara lain. Ternyata dari itung itungan suara, Kang Ma’mur masuk Senayan. KH Chozin Chumaidy, ketua DPP PPP memberi ucapan selamat kepada Kyai Ma’mur.
“Pak Chozin, bisa gak saya menolak jadi anggota DPR. Kalau bisa tolong diganti orang lain,” pintanya kpd Kyai Chozin.
“Kyai hanya bisa diganti kalau wafat. Sekarang kan masih hidup.” Kata Kyai Chozin.
Comment