KOPI, Bekasi – Percaya takdir? Tirulah gaya hidup KH Makmur Nur, anggota DPR RI Fraksi PPP (2004-2009).
Kang Ma’mur — panggilan akrabnya di Tegalgubug, Arjawinangun, Cirebon — adalah pengasuh Ponpes Baitul Hikmah, Tegalgubug. Alumnus Ponpes Sarang (Mbah Moen) dan Lirboyo (Kyai Marzuki) ini seorang politisi yg unik. Jika politisi lain nenggebu-gebu ingin jadi anggota Dewan, Kang Ma’mur sebaliknya.
“Terserah Allah. Kalau Allah menghendaki saya jadi anggota DPR, tak akan kemana. Meski saya hanya di rumah saja, niscaya akan ke Senayan juga,” ujarnya.
Ungkapannya yg rada aneh ini ternyata terbukti. Tahun 2004 tiba tiba saja namanya tercantum dalam daftar Caleg Anggota DPR RI. Kang Makmur menolak karena pencantuman itu tanpa pemberitahuan padanya.
“Pa Lukman, tolong nama saya dihapus dari daftar caleg pusat.” Ia menelpon Pak Lukman Hakim yang saat itu ketua DPW PPP Jabar.
“Tidak bisa kyai. Nama kyai sudah terdaftar di KPU,” kata Lukman.
“Saya ini sedang sakit. Tercatat di KPU juga percuma. Saya tak bisa berbuat apa apa. Cari yg lain saja. Nama saya dicoret saja.”
Comment