by

Dari Kemasan Limbah Gelas Disulap Jadi Keranjang Belanja

KOPI, Mamuju – Produksi minuman gelas yang kemasannya terbuat dari plastik kurang diimbangi oleh pengelolaan daur ulang. Hal itu menyebabkan kemasan plastik air minum dan sejenisnya meningkatkan polutan semakin besar di dunia. Selain menimbulkan polusi di bumi, kemasan plastik yang sulit larut di alam bebas mengotori lingkungan, ikan di laut, burung dan satwa karena termakan tanpa disengaja.

M. Rios Mendoza, juru bicara peneliti Exposition of the American Chemical Society (ACS), mengatakan kepada National Geographic Indonesia beberapa waktu yang lalu bahwa produksi massal plastik yang dibarengi oleh pengelolaan limbah yang tidak layak telah membuat serpihan plastik menjadi polutan yang paling banyak memenuhi pantai dan lautan di seluruh dunia.

“Tak terkecuali dengan Great Lakes,” kata Lorena M Rios Mendoza, juru bicara tim penelitian tersebut.

Jumlah limbah plastik itu sendiri mencapai 1.500 sampai 1,7 juta partikel per 2,5 kilometer persegi. “Ironisnya, berhubung limbah tersebut berukuran kecil, ikan seringkali keliru dan mengira plastik tersebut merupakan makanan,” katanya.

Madu Baduy
______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA