by

Ratusan Orang Demo Kantor Bupati dan DPRD Talaud, Tolak Plt Bupati

KOPI, Talaud – Polemik tertundanya pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Talaud tak kunjung usai. Terbaru, naiknya status Pelaksana Harian (Plh) menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Talaud yang dijabat oleh Sekretaris Daerah Adolf Binilang menuai pro dan kontra di masyarakat.

Ratusan warga masyarakat yang merupakan pendukung Bupati terpilih Elly Engelbert Lasut dan Wakil Bupati Talaud Moktar Arunde Parapaga (E2L-MANTAP) melaksanakan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan Gedung Sidang DPRD Talaud. siang tadi, Kamis (20/11/2019).

Pengunjuk rasa awalnya melakukan long march dari Pantai Indah Melonguane dengan berjalan kaki melewati bundaran lapangan sangkudiman dan naik ke puncak bui batu menuju kantor bupati. Dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian, secara bergantian mereka melakukan orasi di hadapan Plh Bupati Talaud Adolf Binilang. Adapun tuntutan mereka adalah mendesak agar Bupati Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Wakil Bupati Moktar Arunde Parapaga (MANTAP) hasil pilihan rakyat di pilkada 2018 segera dilantik dan menolak adanya Plt Bupati.

Koordinator aksi, Yahya Malensang, mengungkapkan 22.656 pendukung E2L-MANTAP satu suara yakni menolak adanya Pelaksana Tugas (Plt) Bupati. Kabupaten Talaud harus segera memiliki Bupati definitif.

“Intinya kami menolak surat gubernur nomor 800/ 19.9875/ Sekr-BKD tertanggal 28 oktober 2019 perihal penjelasan atas surat dari pelaksana tugas sehari – hari bupati kepulauan Talaud dan kami ingin agar bupati dan wakil bupati pemenang pilkada 2018 segera dilantik,” seru Malensang.

Teriakan histeris massa yang menolak Plh bupati dan mendesak pelantikan bupati dan wakil bupati pemenang Pilkada Talaud 2018 silam itu pula kian membuat suasana mencekam. Namun suasana tetap dapat dikendalikan, tidak sampai anarkis. Bahkan, rencana aksi bakar ban yang sempat mengemuka dapat digagalkan oleh petugas.

Mereka juga mewarning pemerintah daerah dan pemerintah provinsi, apabila tidak mengindahkan tuntutan demo yang menjadi aspirasi masyarakat itu, mereka mengancam akan kembali dengan jumlah yang lebih besar lagi.

“Jumlah massa kali ini kami batasi hanya 340 orang. Tapi jika tuntutan kami tidak didengar, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar pada hari Senin mendatang,” tegas Malensang.

Tanpa memberi ruang kepada Plh Adolf Binilang untuk bicara, para pendemo kemudian meninggalkan kantor Bupati dan berlalu ke Gedung Sidang DPRD Kabupaten Talaud.

Saat di DPRD Talaud, pendemo diterima oleh 8 Wakil Rakyat. Rombongan pengunjuk rasa menyampaikan orasi yang sama. Di hadapat anggota Dewan, para pendemo melakukan aksi pelantikan Plt Bupati tandingan yang menurut mereka adalah Plt hasil pilihan rakyat.

Mereka juga meminta kepada anggota DPRD untuk menandatangani surat pernyataan bersama yang isinya mendukung agar Pasangan E2L-MANTAP segera dilantik oleh Gubernur Sulawesi utara. Apabila Gubernur enggan melantik, maka Mendagri Tito Karnavian yang harus melantik Elly Engelbert Lasut dan Moktar Arunde Parapaga sebagai Bupati dan Wakil Bupati Talaud Terpilih.(w4n)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA