by

Polres Bekasi Adakan Sosialisasi Tertib Berlalu-lintas kepada Milennial dan Ojek Online

Loading…

KOPI, Jakarta – Polres Bekasi mengadakan silaturahmi dihadiri sekitar 500 kaum milenial dari komunitas Ojol (ojek online) dalam acara dengan tema “Sosialisasi Tertib Berlalulintas Berkeselamatan di Jalan kepada Kaum Milennial” dengan penuh kekeluargaan kemarin, Senin, 2 September 2019. Sehingga apa yang diharapkan untuk saling peduli dan membantu dalam berlalulintas untuk kepentingan orang banyak tercapai.

Di tengah ratusan kaum milenial, AKBP Tartono diteriaki “Hidup Kasat…Hidup Kasat peduli kami,” teriak mereka, setelah mendengar AKBP Tartono akan memberikan bantuan tenda untuk berteduh dan membantu mencarikan lahan sebagai tempat menunggu.

Bahkan salah seorang dari mereka siap mengakomodir rekan-rekannya membantu menertibkan kesemrawutan di Stasiun Cikarang. Begitu juga yang lain berjanji akan lebih tertib setelah mendengar arahan dari Kasat Lantas.

Pada kesempatan interaktif dan saling mengisi untuk mencari solusi, Kasat memberikan 11 pedoman berlalulintas yang baik kepada komunitas Ojol. Berikut isi pedoman:

  1. Sadar bahwa dirinya wajib mentaati aturan dengan penuh.
  2. Perlu belajar road safety ( berperan aktif upaya2 membangun lalu lintas yang aman selamat tertib & lancar).
  3. Peduli dan mengutamakan keselamatan akan keselamatan para penumpang.
  4. Cek and richek kesiapan operasional kendaraannya.
  5. Dalam grup komunitas pengemudi memiliki spirit membangun budaya tertib.
  6. Pahami p3k (pertolongan,pertama pada kecelakaan) dan masalah-masalah emergency lalu lintas.
  7. Membantu polisi ketika ada masalah kemacetan atau kecelakaan.
  8. Tidak parkir atau ngetem sembarangan.
  9. Hindari konflik anarkisme.
  10. Hindari mabok, ugal-ugalan, dan kebut-kebutan yang membahayakan keselamatan bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lain, dan terakhir,
  11. Tidak melakukan tabrak lari.

Dijelaskan Tartono, membantu keselamatan orang lain perlu mentaati aturan lalulintas itu dengan kesadaran bukan karena paksaan. “kesadaran itu tumbuh dari diri sendiri,” tandasnya.

“Melapor atau menginformasikan adanya suatu kecelakaan itu sama dengan sudah membantu petugas. Bukan ada kecelakaan malah menonton memarkir kendaraan dekat kecelakaan dan bikin macet. Syukur-syukur ikut menolong korban, itu sudah punya kepedulian kemanusiaan,” jelas Tartono dengan ramah dan penuh semangat.

Loading…

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA